|2.7|

80 20 59
                                    

Beberapa orang menunjukan rasa sayang nya dengan cara yang berbeda.
Istimewa dengan cara mereka sendiri.
Sekalipun tak terucap oleh kata.
Jika kau bilang bahwa dia tak menyayangi mu.
Itu artinya kau memang belum benar-benar memahami dirinya.

-Naeyla

Play now - A Whole New World

*korbin aladin

🌠🌠🌠🌠

"Naeyla! Mau kemana?"

Gadis itu menghentikan langkahnya, menoleh lalu tersenyum tipis. "Ke parkiran, mau nungguin Mommy. Tadi baru selesai telpon, Arkha juga udah mau ke UKS. Tadi di temenin Kak Ana."

"Aku temenin, mau?"Fayrel memiringkan kepalanya sekilas.

Naeyla terkekeh kecil. "Ciee gak lo-gue lagi. Boleh, yuk."

Fayrel tergelak sambil berlari kecil kearah Naeyla yang sudah beberapa langkah di depannya, sejenak ia teringat Mecca yang sedikit aneh pagi ini. Tapi Fayrel tak ingin memusingkan, bodo amat lah ya.

"Lo beneran nyium?"

Naeyla tersentak halus, bibirnya tersenyum kaku. "Cuma pipi kok. Lagian kalau gak di cium gitu, Arkha mana mau."ucapnya santai seolah tak ada yang terjadi. Ya, Naeyla sedikit bingung tadi.

Ketika mencium pipi Arkha sebagai bujukan agar sang kakak mau dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah, semua terasa baik-baik saja. Terasa normal tanpa degup yang tertalu, menyadari itu Naeyla tersenyum girang.

"AKHIRNYA!!!"Pekik Naeyla sambil merangkul bahu Fayrel secara refleks, wajah gadis itu terlihat berseri-seri ketika mengatakannya.

Fayrel mengeryit. "Akhirnya apa?"

"Pokoknya ini gara-gara kamuuuu. Gara-gara kamu, rel, kamuuu. Duh."Naeyla mengaduh ketika kakinya tersandung, lalu tersenyum riang kembali.

Naeyla hanya tidak tahu. Bahwa tadi rasa cemas menyelimuti begitu pekat, jadi mana mungkin rasa samar itu terasa? Masih sama, ia belum benar-benar terlepas.

Fayrel hanya membisu. Seolah berpikir, hari ini orang-orang kenapa ya? Kok aneh begini? Ingin bertanya, tapi takut menghilangkan senyum manis itu. Mengurungkan pertanyaan, ia lebih memilih mencubit pipi Naeyla.

Bungsu Elfano menyengir, ikut mencubiti pipi Fayrel.

"Gemay."

"Kamu lebih gemay."

"Ih, kamu gemay gemay gemay."

"Engga, kamu lebih gemay gemay gemay."

Keduanya terdiam sesaat sebelum akhirnya meledakan tawa atas keabsurdan yang baru saja terjadi diantara mereka. Jadwal mereka kosong, Karena seluruh pembina eskul sedang rapat sekarang.

Fayrel memandangi Naeyla yang tampak mengerutkan kening sesaat sebelum akhirnya berjalan cepat. "Ada apa?"

"Daddy ikut juga. Well, aku ga pernah berpikir jika dia ikut hanya untuk menjemput Earcha."jawab Naeyla seraya melangkah tergesa-gesa, Fayrel mengikutinya dengan cara berjalan yang sama.

Just a Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang