|1.9|

90 20 60
                                    

Friendzone itu gak enak ya? Ada rasa cemburu yang tak bisa diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Friendzone itu gak enak ya?
Ada rasa cemburu yang tak bisa diungkapkan.
Rasa tak ingin dia pergi tapi tak punya hak lebih.
Hanya bisa menunggu.
Tapi jleb nya, si dia malah milih yang lain dari pada kita yang nunggu.

Yaudah sih, nasib.
~someone in here

Play - Love Story • Taylor Swift

🌠🌠🌠🌠

"Ney, sini!"

"Apaan sihhh, mau nonton MV terbaru nya Johnny Orlando nih. Ganggu aja."Naeyla mencebik tak terima, sedangkan sang kakak hanya cengar-cengir minta di tampol. Untung ganteng.

Arkha tersenyum sebelah. "Mau duduk di sebelahku sekarang atau mau aku dudukan di sini?"Cowok bermanik emerald itu menepuk pahanya sendiri. Naeyla balas menunjukan smirk, segera duduk di atas pangkuan Arkha.

Rasakan! Siapa suruh menganggu dirinya yang sedang ingin fangirl?

"Aku rasa, semenjak ke negara ini kita jadi sedikit merenggang. Kenapa ya?"tanya Arkha seraya menatap ke langit malam.

Nayla termanggu, ikut menatap langit. Bukan, aku saja yang menghindar. Aku takut, Earcha.

"Ck! Gue ngomong sama adek kok kayak ngomong sama patung kolam renang sih? Patung selamat datang di konter aja bisa ngomong."ucap Arkha sedikit jengkel karena tak kunjung dijawab oleh adiknya itu.

Nayla menoleh, merasa heran. "Hah? Pake lo-gue? Aciee udah bisa."

"Oh bisa dong, Arkha Elfano gitu lho."

"Please, nyesel muji."seloroh Nayla.

Arkha tergelak kecil, mengacak surai panjang sang adik dengan gemas. Jangan lagi, plis plis plisss. Sebisa mungkin Nayla menahan rasa sialan yang mulai merambat aneh di hatinya.

Arkha meletakan dagunya di atas bahu Nayla seraya menggerutu. "Habisnya, pake kata aku-kau kata si Abon kayak mesin terjemahan bahasa inggris. Pake aku-kamu katanya cupu. Pake saya-anda kayak bapak-bapak. Terus lagi kata dia, yang gaul itu lo-gue aja, malah kalo bisa agak songong dikit jadi lu-gua."

Ketara sekali Arkha jengkel abis.

Tapi Fayrel terima aku apa adanya tuh.batin Nayla tergelitik. Malah dia nyobain pake bahasa yang sama. Hm. Ia kembali melanjutkan.

"Tau gak kalo misalnya gue keceplosan gak pake bahasa yang dia ajarin? Di pelototiinnn anjir, gak takut tuh mata copot kali ya?"Arkha menambahkan gumaman diakhir kalimatnya. Nayla tertawa, Bondan itu memang sedikit rese.

Arkha menatap lurus ke depan, menghela napas berat. "Ada cewek, sinting banget. Masa gue di panggil kakak? Lah dia kira adek gue. Ogah banget."

"Ogah apaan, Ar?"

Just a Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang