|1.4|

108 18 32
                                    

Take my body
Hold my hand
Just stay with me

Play now- I Think I'm In Love

♣♥♣

Pulled you right back just to give you the pain
If i was your sinner, then you were my saint
Guilty of breaking your heart

I lie here awake, thiking of all the games i played
I let you wait, hunreds of promise that i
I never made, i fell forever in a daze
Till you walked away, cause the words i didn't say

There is no me without you
And you don't realize what you're missin'{~~}

Lagu itu mengalun, memenuhi ruang yang tak terlalu ramai di salah satu kafe. Kesan nyaman dan tenang tercipta, hanya ada beberapa orang didalam sana--tidak termasuk pegawai-- termasuk Fayrel dan Naeyla.

Memang, siapa yang mau bersantai jam seperti ini di kafe? Mereka pasti memilih pulang ke rumah atau melakukan hal lain. 03.34 PM, Gadis itu menggumam kecil memainkan kedua telunjuknya.

"Do you know this song?"

Fayrel menoleh. "Maybe i know?"

"Oh yeah? That really, boy?"Naeyla tertarik.

"Yeah!I know it's one of your favorite, suddenly became my favorite."Fayrel membalas pelan, honestly ia tak ingin jujur tapi harus.

Nayla tergelak, mengalihkan tatapan dari ponsel pada mata biru terang yang kini tengah meniliknya dalam-dalam. Dia memicingkan mata, pura-pura curiga dan menyelidik. "Uh! Do you pay attention to me? Huh?"

"Hmmm.."Fayrel bergumam, melipat kedua tangannya mengambil tatapan dalam pada gadis itu. Matanya hijau cerah, seperti ada beribu ketenangan didalamnya. "If i say no, it means lying. Then, God doesn't like it, so i honest. I pay attention to you."

Nayla mengulum senyum, merasa senang dengan jawaban yang diberikan cowok itu. Perlahan tapi pasti, wajah gadis itu bersemu merah. Fayrel tertawa, ia tak bohong.

Jika ia bohong, mungkin takkan melihat rona itu yang terlihat manis di wajah gadis yang kini pura-pura sibuk memakan es krim.

Ingin rasanya Fayrel mencubit pipi itu karena terlalu gemas.

"Oh ya, nanti malam acaranya jam setengah 8?"Fayrel mengalihkan pembicaraan, bukan Nayla saja yang malu karena perkataan tadi, tentu ia juga yang mengatakan.

Ah iya, Fayrel tak pernah berucap seperti ini pada gadis lain.

Nayla menangkup pipi. "Iya nanti jam setengah 8. But why you don't come early?"

"Uh! Do you want see me early?"goda Fayrel.

"NO-NO NO like that."tolak Nayla kelabakan.

Fayrel tertawa renyah. Menyenangkan juga menjahili gadis pirang ini, benar-benar menggemaskan. Ya, menjahili Mecca juga sebenarnya menyenangkan, tapi ini berbeda. Lebih.

Fayrel menggoda Mecca dengan Taufan, tapi menggoda Nayla dengan dirinya sendiri. Sadarkah?begitu menyadarinya Fayrel tersenyum tipis, tersipu sendiri.

Apa ini yang namanya cinta monyet? Not bad, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan setiap melihat senyum. Ada rasa senang ketika tawa itu berderai, Fayrel merasakannya.

Just a Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang