Suka - Seongwoo x Jaehwan

722 59 71
                                    

"Jae!! Jaehwan!! Ya Kim Jaehwan!"

Jaehwan tengah berlari menuju pintu gerbang sekolahnya yang hampir saja akan di tutup saat seseorang yang ia kenal terus melambai padanya dari dalam sekolah. Jaehwan masih akan berlari namun langkahnya segera melambat saat sang penutup pintu gerbang malah membukanya sedikit lebih lebar agar Jaehwan bisa masuk dengan leluasa.

"Gomawo, oppa"ucap Jaehwan.
"Ya, sama-sama. Kenapa terlambat? Tumben sekali"
"Karna dia! Namja tak tau diri yang memintaku untuk membawakan baju olahraga nya. Aku sudah berangkat setengah jalan dan harus kembali pulang karna dia"keluh Jaehwan seraya menunjuk namja yang berdiri tak jauh dari mereka berdua, orang yang tadi meneriakinya seperti orang gila.
"Rumah kalian kan berhadapan, mungkin dia pikir kau belum berangkat"
"Orang gila mana yang berpikir aku masih ada di rumah padahal sudah jam 7?"sungut Jaehwan.
"Kang Daniel"

Jaehwan menatap sunbae di sebelahnya itu lalu tertawa mendengar jawabannya.

"Ya, orang gila itu Kang Daniel"kata Jaehwan lalu terkikik.
"Mana baju olahraga ku? Aku hampir tidak bisa olahraga karna kau lama"ucap Daniel sembari mengambil tas kecil di tangan Jaehwan lalu pergi setelah melambai pada Jaehwan dan kakak kelas mereka.
"Dasar menyebalkan! Kang Daniel! Awas kau!"seru Jaehwan marah.
"Sudah, sudah, lagipula kau kan tidak terlambat. Tak apa"
"Hari ini aku beruntung karna oppa yang menjaga pintu gerbang, jika Minhyun oppa si ketua OSIS itu yang jaga maka aku pasti sudah di hukum"omel Jaehwan.
"Dia itu kakakmu, Jae"
"Aku tau, tapi aku membencinya di saat dia tak memberiku kelonggaran pada pelanggaran. Di saat seperti itu dia bukan oppa ku"terang Jaehwan yang malah membuat sunbaenya tertawa.
"Cepat masuk ke kelas, kau tidak mau terlambat masuk kelas kan?"
"Ah iya, aku ke kelas dulu. Sekali lagi terima kasih ya......,






















Seongwoo oppa"

Jaehwan berlari menuju kelasnya yang berada di gedung bagian belakang setelah melambai ke arah kakak kelas penolongnya pagi itu. Gadis itu tak sadar jika apa yang dia lakukan justru membuat sunbaenya salah tingkah dan berdebar.

"Gadis itu benar-benar"keluh Seongwoo dengan tangan yang masih setia memegang dadanya.
.
.
.
"Apa hari ini tidak ada yang terlambat?"tanya Minhyun saat bertemu dengan Seongwoo di ruang OSIS.
"Tidak ada"
"Harusnya ada tapi kau malah membuka pintu gerbang untuknya"keluh Minhyun.
"Hei, dia itu adikmu. Apa aku tidak boleh menolongnya? Lagipula dia telat karna menolong Daniel"terang Seongwoo.
"Kau menyukai gadis nakal itu kan?"

Seongwoo menghindari tatapan mata Minhyun lalu berdehem, mencoba menghilangkan rasa gugupnya.

"Aku sudah tau, Ong"ledek Minhyun.
"Apa maksudmu?"
"Jadi kau bermaksud mengganti marga adikku dengan marga lucumu itu? Ong Jaehwan? Tidakkah itu lucu?"ucap Minhyun diiringi kekehannya.
"Diam kau!"amuk Seongwoo.
"Bersikaplah yang baik pada calon kakak iparmu ini, Ong"

Seongwoo melempar bantal sofa yang ada di sebelahnya pada sang ketua OSIS, Minhyun berhasil menghindar dan kembali tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke arah Seongwoo.

"Bisakah kau diam?"tanya Seongwoo kesal.
"Tidak, tidak sekarang. Aku benar-benar sedang merasa lucu dengan nama adikku"

Ceklek

"Ada apa dengan namaku?"

Seongwoo dan Minhyun serempak menoleh ke arah pintu yang kini menampilkan gadis yang menjadi bahan pembicaraan mereka berdua, seketika keduanya terdiam.

"Ada apa kesini, Jae?"tanya Minhyun mencoba mengalihkan perhatian sang adik, namja itu berjalan menghampiri adiknya lalu mengusap kepala sang adik dengan lembut.
"Untuk mengatakan pada oppa jika hari ini aku pulang awal karna Park ssaem tidak masuk dan memberikan ini untuk Seongwoo oppa karna sudah menolongku pagi tadi, jadi aku tidak perlu di hukum karna terlambat"jawab Jaehwan, sepertinya dia sudah lupa dengan pertanyaan nya tadi.

Lovely Jae 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang