Jaehwan sudah di jodohkan sejak usianya 15 tahun, dia menikah saat usianya 17 tahun karna kesehatan sang ibu yang memang terganggu. Pernikahannya sudah berlangsung selama 9 bulan dan hidupnya yang semula cerah dan selalu bahagia kini berangsur suram dan memburuk. Sakit yang di derita ibunya semakin parah, ia harus membagi waktu antara sekolah dan tugas rumahnya, ia harus pintar menyembunyikan pernikahan nya dari teman-teman di sekolah bahkan teman dekatnya, suaminya berada di usia yang sama dengannya, suaminya berada di sekolah yang sama dengannya, dan yang lebih memperburuk dari semuanya adalah, Jaehwan mulai mencintai suami yang membenci pernikahan mereka.
"Jae, kau melamun lagi"
Jaehwan mengerjap lalu menatap sang lawan bicara yang kembali ia acuhkan entah keberapa kalinya. Tadi mereka sedang duduk di kantin untuk makan siang, mereka melewatkan makan siang dan memilih makan setelah pelajaran selesai. Dongho tadi sedang bercerita tentang suaranya yang sedang serak lalu...... Jaehwan lupa karna ia kembali melamun.
"Maafkan aku, Dongho-ya. Kau bilang apa tadi?"
"Lupakan saja, kau ini kenapa? Sedang ada masalah?"tanya Dongho.
"Tidak, hanya memikirkan eomma saja"jawab Jaehwan.
"Bibi kan sudah di bawa ke Amerika. Kau tenang saja, Jae. Bibi pasti sembuh"Dongho mengusak rambut Jaehwan lalu tersenyum manis. Jaehwan bersyukur karna memiliki teman yang baik, salah satunya Dongho ini. Namja di depannya ini awalnya hanya teman satu klub di klub vokal saja tapi keduanya menjadi akrab seiring berjalannya waktu.
"Terima kasih, kau ini baik sekali. Sesekali marah padaku karna aku melamun, aku kan memang pantas di marahi"ucap Jaehwan.
"Mana tega aku memarahi gadis semanis kau"canda Dongho.Jaehwan tertawa lalu memukul lengan Dongho pelan. Tiba-tiba mata Jaehwan menangkap sosok yang ia cari sejak tadi. Senyumnya hampir saja muncul, namun urung setelah melihat tangan itu menggandengan tangan seorang gadis.
"Hhhh, ganti lagi"gumam Jaehwan.
"Huh? Kau bilang apa?"tanya Dongho.
"Huh? Tidak ada, aku hanya bilang aku ingin susu strawberry"jawab Jaehwan asal.
"Ah, itu. Tunggu sebentar, biar aku belikan"Jaehwan baru akan mencegah tapi Dongho sudah lebih cepat darinya. Kini tinggal Jaehwan di mejanya menunggu Dongho, duduknya terasa tak nyaman ditambah dengan tatapan tajam dari namja yang duduk menghadapnya di meja seberang. Jaehwan merinding.
"Ini. Kau mau kembali ke kelas atau masih ingin disini? Kita belum mengambil tas kita"tanya Dongho.
Jaehwan menerima susu kotak dari Dongho lalu menyuruh Dongho untuk kembali duduk di depannya, niatnya untuk menghindari tatapan penuh intimidasi tadi tapi nyatanya namja di seberang itu lebih pintar. Ia menggeser kursinya agar bisa kembali menatap Jaehwan dengan leluasa.
"Kita tunggu Daehwi dan Jonghyun dulu. Mereka meminta kita menunggu kan? Sebentar lagi kelas mereka pulang"
Dongho mengangguk lalu mulai sibuk dengan ponselnya setelah itu, meninggalkan Jaehwan yang masih gusar dan duduk dengan tidak tenang.
"Kau sedang menahan kencing ya?"tanya Daehwi yang entah datang dari mana lalu segera duduk di sebelah Dongho, kekasihnya.
Jonghyun duduk di sebelah Jaehwan lalu tertawa menatap Jaehwan yang sekarang melotot ke arah Daehwi.
"Bola mata mu hampir keluar"goda Jonghyun.
"Ah, kau sama saja dengan Daehwi"keluh Jaehwan.
"Bagian mananya yang sama? Aku namja, Daehwi yeoja"tanya Jonghyun.
"Sama-sama suka mengolok ku"jawab Jaehwan gemas.
"Itu karna kau memang seperti orang yang tak tenang"jawab Daehwi membela diri.
"Karna reaksimu terhadap candaan kami itu sangat imut"tambah Jonghyun dengan tangan yang mencubit pipi Jaehwan gemas.Jaehwan merengut kesal, bibirnya maju mengerucut dan itu malah membuat Jonghyun semakin gemas.
"Kau ini lucu sekali, jadi kekasihku saja bagaimana?"tanya Jonghyun tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Jae 💗
FanfictionCerita tentang wanna one x jae ???? Si jae aku buat GS ya, jangan protes, mohon pengertiannya readers yang baik dan bijaksana ????