"Darimana saja, noona?"tanya Woojin saat melihat Jaehwan datang dengan senyum cerahnya.
"Aku? Makan siang, kau sudah makan? Aku membawakan makan siang untuk kalian"Woojin menerima beberapa paper bag dari Jaehwan lalu memberikannya pada yang lain setelah ia mengambil 1.
"Akhir-akhir ini ku lihat noona sering pergi saat makan siang, dan noona juga lebih sering memegang ponsel"selidik Woojin.
"Huh? Hanya perasaan mu saja"
"Tapi noona juga 10x lipat lebih ceria dari biasanya"desak Woojin.
"Benarkah? Aku tidak merasa begitu"balas Jaehwan santai.
"Cepat makan, jangan ganggu Jaehwan lagi"sela Daniel yang entah sejak kapan sudah ada di belakang Woojin.
"Hyung! Mengagetkan ku!"seru Woojin kaget.
"Makan yang banyak~"goda Daniel seraya mengusap kepala Woojin.
"Ish, aku bukan anak kecil"gerutu Woojin lalu pindah mencari tempat makan yang lebih nyaman.
"Jangan menggodanya"kata Jaehwan sambil terkekeh.
"Dia itu lucu. Oh ya, bagaimana makan siang kalian?"tanya Daniel.
"Biasa saja, sama seperti kemarin-kemarin"
"Kau serius dengan semua ini?"
"Tidak tau, Niel. Aku hanya mengikuti kata hatiku saja. Apa aku salah? Apa aku jahat?"tanya Jaehwan dengan wajah sedihnya.
"Tidak. Aku hanya bertanya. Lakukan yang terbaik untuk kalian, lagi pula Siyeon-ssi yang mengusulkan ini semua kan?"Jaehwan mengangguk lemah. Sudah beberapa minggu ini ia kembali berhubungan intens dengan Seongwoo dan semua itupun atas sepengetahuan Siyeon karna memang Siyeon yang menyuruh. Yeoja itu berencana membatalkan pernikahannya dengan Seongwoo nanti, saat waktunya tepat.
Bukan tak tau malu atau apa, tapi Jaehwan juga tak bisa berbohong jika dia masih sangat mencintai Seongwoo, cerita mereka belum selesai. Dan ia ingin menyelesaikan cerita mereka berdua dengan akhir yang bahagia. Itu mau Jaehwan.
"Jangan melamun, Jae. Cantikmu hilang"goda Daniel.
"Kau ini. Kenapa kau manis sekali padaku? Membuatku gemas"ucap Jaehwan.Kau tidak perlu tau kenapa aku sangat manis padamu. Kau hanya perlu bahagia, Jae - KDN.
.
.
.
"Sudah pulang, sayang?"
"Belum, oppa"
"Oppa jemput ya? Kau bilang ingin membeli kado untuk temanmu"
"Iya, sebentar lagi aku pulang. Cepat kemari ya"
"Merindukan ku?"
"Seongwoo oppa, jangan bercanda"
"Baiklah, oppa akan bersiap kesana"
"Eum, hati-hati di jalan"
"Iya, sayang"Seongwoo memutuskan komunikasi mereka lalu segera membereskan berkas-berkas yang baru saja ia selesaikan.
"Sudah akan pulang, Ong?"tanya Minhyun saat masuk ke dalam ruangan Seongwoo.
"Iya. Jaehwan sudah akan pulang"Minhyun duduk di hadapan Seongwoo lalu menatap temannya itu dengan tatapan datarnya.
"Kalian benar-benar kembali ya? Lalu bagaimana Siyeon?"tanya Minhyun.
"Kau tau bagaimana aku mencintai Jaehwan kan?"
"Sangat tau, tapi Siyeon?"
"Dia bilang dia akan membatalkan pernikahan kami"
"Gila"ucap Minhyun.
"Aku bingung, Hyun. Aku harus bagaimana?"
"Aku juga akan bingung jika berada di posisimu. Aku tidak menyalahkan siapapun, jalani saja. Kalian tau yang terbaik untuk kalian"pesan Minhyun sebelum beranjak keluar ruangan.Seongwoo juga beranjak, ia ingin segera bertemu dengan Jaehwan.
"Oppa"panggil Jaehwan saat mobil Seongwoo berhenti di depannya.
"Apa studio sudah tutup?"tanya Seongwoo.
"Belum. Masih ada Daniel dan Woojin di dalam"Seongwoo keluar dari mobilnya lalu meraih jemari Jaehwan untuk ia gandeng erat.
"Kau mau makan dimana? Atau mencari kado dulu?"tanya Seongwoo.
"Kita cari kado dulu saja"
"Eum, ayo"Keduanya memasuki mobil yang kini telah melaju menuju pusat perbelanjaan.
"Memangnya siapa yang ulang tahun?"tanya Seongwoo.
"Daniel. Oppa tau kan?"
"Lalu kau mau beli apa untuknya?"
"Laptop, dia butuh laptop baru"
"Biar oppa pilihkan laptop yang bagus ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Jae 💗
FanfictionCerita tentang wanna one x jae ???? Si jae aku buat GS ya, jangan protes, mohon pengertiannya readers yang baik dan bijaksana ????