Tahun ini adalah tahun pertama bagi Jaehwan dan Woojin di universitas dan tahun ini juga menjadi tahun kedua bagi usia pernikahan keduanya. Semua sudah baik-baik saja, Woojin sangat menyayangi Jaehwan dan begitu juga sebaliknya. Dan pernikahan mereka juga masih menjadi rahasia dari orang-orang di sekitar keduanya.
"Sayang, tolong ingatkan aku untuk memberikan tugas ini pada dosen Yoon nanti. Aku takut lupa"pinta Woojin saat sedang menyantap sarapan buatan istrinya.
"Eum, nanti aku ingatkan"Jika kalian ingin tau, Woojin mengambil jurusan bisnis dan Jaehwan mengambil jurusan seni. Keduanya memang sering bertemu di kampus tapi tak sesering saat SMA karna gedung fakultas mereka yang jauh.
"Siang nanti aku akan makan di kantinmu"terang Woojin.
"Kenapa?"
"Rindu makan siang denganmu"jawab Woojin.
"Ajak Dongho ya? Sepertinya dia dan Daehwi sedang ada masalah"pinta Jaehwan.Woojin mengangguk, sejak Jaehwan keluar dari rumah sakit tahun lalu, Woojin menjadi over protektif pada Jaehwan bahkan ia menjadi dekat dengan para sahabat Jaehwan, Daehwi yang kini berada di jurusan yang sama dengan Jaehwan, Dongho yang kebetulan ada di jurusan bisnis bersama Woojin dan Jonghyun yang memilih melanjutkan sekolahnya di LA.
"Apa kau tidak merasa aneh dengan mereka berdua? Tidak biasanya kan mereka saling marahan dan saling mengacuhkan?"tanya Jaehwan.
"Mereka kan punya masalah juga, sayang. Biarkan mereka menyelesaikan sendiri, kita bisa ikut membantu jika masalahnya sudah serius. Bagaimana?"
"Baiklah"Woojin mengumpulkan piring kotor mereka lalu berjalan menuju dapur untuk mencucinya.
"Biarkan aku saja"ucap Jaehwan.
"Aku hanya membantu sebisa ku, kau sudah membersihkan rumah setiap hari"
"Baik sekali"puji Jaehwan.
"Tentu saja"Woojin berjalan menghampiri istrinya setelah selesai mencuci piring, Jaehwan berdiri di depan pintu dapur menunggunya dengan senyum manisnya.
"Bagaimana bisa kau manis sekali?"ucap Woojin lalu mengecup bibir tipis Jaehwan singkat.
"Apa yang kau lakukan?"
"Mencium bibir istriku, kenapa? Tidak boleh?"
"Aku malu, bodoh"
"Hanya ada kita berdua, kau malu dengan siapa?"goda Woojin.
"Ah molla!"Jaehwan berlari menuju kamarnya setelah memukul lengan Woojin kesal.
.
.
.
"Kita akhiri saja, sepertinya kau memang sudah tak percaya padaku lagi. Percuma kan?"
"Semudah itu? Kau ingin mengakhiri semudah itu?"
"Aku sudah berusaha memberimu pengertian, tapi kau tetap saja menaruh curiga padaku. Aku lelah"
"Apa ini hanya alasanmu karna kau sudah memiliki namja baru?"
"Kang Dongho! Kau pikir aku yeoja macam apa? Ini yang membuatku lelah padamu, kau bahkan tidak tau bagaimana perasaanku, sebesar apa aku menaruh harapan pada hubungan kita!"Daehwi berseru marah lalu terisak beberapa detik kemudian, ia benar-benar frustasi, kekasihnya menuduhnya memiliki namja lain akhir-akhir ini.
Dongho panik saat melihat kekasihnya menangis, mereka memang sering bertengkar tapi Daehwi jarang sekali menangis dan kali ini gadis itu menangis karna dirinya.
"Sayang, sayang, maafkan aku. Sssshhhh, sudah ya, sudah, maafkan aku. Aku yang salah, maafkan aku"racau Dongho yang sudah memeluk tubuh mungil itu.
"Apa kau tak ingat bagaimana kita berjuang dulu? Kita menunggu lama untuk mendapat restu dari ayahku, apa kau pikir aku bisa menyukai namja lain?"tanya Daehwi disela isakannya.
"Iya, sayang. Maaf. Aku yang salah, maafkan aku ya, sudah, jangan menangis lagi"Daehwi menghentikan tangisnya namun isakannya masih sesekali terdengar.
Plak
"Auw! Jangan pukul kepala ku, sayang"protes Dongho.
"Agar otakmu bekerja! Lain kali cari alasan yang lebih baik untuk cemburu!"omel Daehwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Jae 💗
FanfictionCerita tentang wanna one x jae ???? Si jae aku buat GS ya, jangan protes, mohon pengertiannya readers yang baik dan bijaksana ????