Chapter 19

5.4K 265 9
                                    

Leon terkejut saat melihat mata Fania yang berubah menjadi hitam merah.

"Siapa kamu? Kenapa kamu hinggap ditubuh Fania?"tanya Leon bingung.

"Hahaha kau tak tahu siapa aku? Ternyata human dan serigala bodoh itu tak memberitahu apapun ya"ucap Fania disertai tertawa jahat.

"Sadarlah Fania kembalilah kedirimu. Aku tahu kamu pasti bisa"ucap Leon dengan memegang kedua tangan Fania erat.

Ardelia menghempaskan tangan Leon dan menggerakkan tangannya kearah dinding. Leon terbang dan terhempas cukup kuat kearah dinding. Hingga dinding tersebut roboh.

Leon bangkit dan berlari memeluk Fania ralat Ardelia dan membisikkan kata-kata manis yang mampu membuat Fania kembali.

"Fania sadarlah"ucap Leon masih dengan memeluk Fania.

Fania memejamkan mata dan membuka matanya perlahan sebelum kegelapan menjemputnya. Leon dengan sigap memggendong Fania ala briday style. Aflo menggeram marah saat melihat Fania pingsan.

****

"Alpha Leon"hormat dokter tersebut.

"Cepat obati Lunaku"ucap Leon khwatir bahkan dia tengah menangis sekarang.

"Alpha Fania"ucap Dokter itu terkejut. Para suster langsung membawa tempat tidur (author gak tau namanya,jadi nyebutnya tempat tidur aja gitu hehe. Kalau bahasa jepangnya kasur:'v)

Leon ingin sekali masuk kedalam namun,ia kalah cepat dengan Aflo yang kini tengah memukul wajahnya.

Bukkk....

"Apa yang kau lakukan hah! Apa yang kau lakukan terhadap Alpha kami?!"teruak Aflo dengan marah.

"Aku tidak melakuka..."kata-kata Leon terpotong oleh Charlie yang datang dan membogem Leon dengan pukulannya.

"Kau"tunjuk Charlie dengan jarinya.

"Setelah kau melukai hati adikku dan sekarang kau melukai fisiknya. Mau mu ap hah?! Kalau begini dari dulu aku tidak menginzinkanmu bersama aadikk"ucap Charlie dengan nafas terengah-engah karena menahan emosinya.

"Sudahlah Charlie,kita tinggu dulu apa kata dokter ya"kata Luna Laura lembut sambil memeluk Charlie dri belakang. Perlahan-lahan namun pasti Charlie kembali seperti semula. Brandon dan Jason sedari tadi sudah mengepalkan tangannya.

Ceklek....

Mereka yang ada disana langsung menatap kearah dokter.

"Bagaimana keadaannya?"tanya Alpha Charlie khawatir.

"Alpha Fania tidak apa-apa Alpha. Ia hanya kelelahan yang membuat seluruh tubuhnya melemah. Tapi,anda tidak perlu khawatir karena Alpha Fania sudah saya beri beberapa vitamin diinfusnya. Oh ya,Alpha Fania akan sdar sebentar lagi"ucap Dokter tersebut sambil tersenyum lembut.

Semua orang yang ada disana menghela nafas lega. Leon bangkit dan langsung masuk kedalam.

Leon duduk dikursi yang dekat dengan ranjang rumah sakit. Leon memegang tangan Fania seraya bergumam kata maaf.

"Maaf,maafkan aku Fania. Aku minta maaf karena aku kamu jadi begini"ucap Leon sambil menangis.

Charlie langsung mendatangi Fania dan menjitak kepla Fania.

Pletak...

Semua orang yang ada disana terkejut. Fania langsung mengendus sebal melihat Charlie.

"Kau ini selalu bikin aku khawatir aja. Bangun cepat aku tahu kau sudah sadar"ucap Charlie disertai kekehan kecil.

"Kau ini apa tak bisa melihat drama ini terus berlanjut?"tanya Fania kepada Charlie dan membuka matanya.

Pletak...

"Awww"ringis Charlie. Semua yang ada disana tekekeh geli melihat tingkah kedua kakak beradik tersebut.

"Itu akibatnya karena kau menjitak kepalaku tadi"ucap Fania dan memberi tatapan tajam kearah Charlie.

Charlie langsung berlindung dibelakang Laura. Dan berkata:

"Laura lihatlah,dia menjitsk diriku"ucap Charlie dengan pupy ayesnya.

Fania menatap horor kepada Charlie. Sedangkan yang lainnya hanya tertawa bahkan Jason,Dion,Aflo,Edward,Abyu dan alpha Sean sudah tertawa terbahak sambil memegang perut mereka yang sakit akibat tertawa.

Charliemengerutkan bibirnya kesal.

nikennaprillia thanks ya yang selalu bikin aku semangat buat cerita ini 😇

PatriciaJabat yang ini juga selalu nyemangatin aku dan memberikan kritik atau saran yang bagus.

Author sangat senang deh hehe 😂
Ditunggu terus ya ccertannya 😉

My Cold LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang