Chapter 11

5.1K 255 0
                                    

Matahari mulai memasuki sebuah kamar yang diisi oleh sepasang makhluk werewolf yang sedang meringkuk di atas tempat tidur dengan posisi sang wanita menyembunyikan wajahnya dibidang dada sang lelaki.

"Eugh"guman sang wanita. Wanita tersebut perlahan-lahan membuka matanya. Yang pertama kali dia lihat bukan lah sebuah guling melainkan dada sang lelaki.

Sang wanita terus memberontak untuk dilepaskan namun tetap saja hasilnya nihil. Bukannya makin melonggar namun makin mengerat.

"Leon lepas aku ingin ke kamar mandi"kata wanita tersebut sambil menalisir detak jantungnya yang terus berdetak tidak karuan.

"Tidak akan Fania"kata Lelaki itu sambil menipiskan jarak antara wanita dan lelaki tersebut.

Ya,wanita dan lelaki tersebut adalah Fania Alexander Joerg dan Leonnardian Dominic.

Cup..

"Morning kiss baby"ucap Leon seraya tersenyum manis. Bahkan,Lucas sudah menlolong tidak jelas sedari tadi,karena tiba-tiba saja Leon mencium bibir Fania sekilas.

"Is apaan sih"kata Fania tidak jelas karena ia sedang berusaha menutupi pipinya yang merona.

"Kau semakin cantik saja jika merona"kata Leon menggoda.

"Sudah jangan menggoda ku terus Leon. Kita harus bersiap-siap untuk sarapan dibawah" ucap lembut Fania.

"Oiya pernikahan kita akan diadakan 3hari lagi"kata Leon sambil membangkitakn dirinya dari atas tempat tidur dan meninggalkan Fania yang mesih menegang karena ucapan Leon barusan. Sedangkan,Lucas sudah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi matenya yang sangatlah menggemaskan tersebut.

"A apa? Me menikah ti tiga ha hari la lagi?"tanya Fania terbata-bata dengan suara pelan.

****

Fania turun dari tangga menuju ruang makan yang telah di penuhi oleh orang-orang penting dipack ini.

Semua orang menatap Fania kagum yang membuat Leon berdecak kesal. Lucas menggeram melihat Fania ditatap lapar para warrior. Meskipun dengan wajah datar tetap saja Fania itu cantik.

Grrrr...

Para warrior yang menatap Fania langsung menundukkan kepala. Alpha Andrian menggelengkan kepalanya melihat anaknya menggeram.

"Fania sini duduk"kata Luna Alya membuyarkan seluruh lamunan penghuni mansion.

"Hm iya Luna"ucap Fania sopan dengan tersenyum kecil.

"Kalian kembalilah bertugas"tegas Aloha Andrian. Mereka semua menganggukkan kepala.

Fania duduk disebelah Leon. Leon menatap Fania dan tersenyum,Fania hanya membalas senyuman kecil untuk Leon dan memulai sarapan.

****

"Leon? Boleh aku bermain di taman?"tanya Fania dengan lembut sambil memegang tangan Leon lembut.

"Akan ditemani dengan Ayden"kata Leon seraya mengelus kepala Fania.

"Brandoon"teriak Alpha Leon.

"Ya ada apa Alpha?"tanya Brandon bingung tak biasanya dia dipanggil mendadak begini.

"Dimana Ayden dan Mark?"tanya Aloha Leon.

"Tapi,mereka didunia manusia. Sedang mengurusi segala perusahaan disana. Ayden berada di Alaska,sedangkan Mark dia masih berada di Jepang"jelas Brandon.

"Astaga aku lupa. Sweetheart kamu tidak apa apa kan berjalan sendirian?"tanya Leon dengan khawatir.

Fania berpikir dan

"Tidak apa apa. Aku pergi dulu dada Leon dan Lucas"kata Fania sambil mengecup pipi Leon dan meninggalkan Leon yang menegang karena dicium oleh matenya. Dan ini suatu kemajuan.

Fania terkekeh kecil melihat Leon. Ekspresinya sangatlah lucu sekali.

Ntah apa yang terjadi Fania mendadak menjadi lembut saat bersama Leon.

'Apa ini adalah kekuatan dari ikatan mate?'tanya batinya berbicara.

'Tentu saja'jawab Aria melalui mindlink.

'Kenapa baru muncul?'tanya Fania ketus.

'Kok sewot'jawab Aria tak kalah sewot.

Fania lansung memutuskan mindlink dirinya dengan Aria tampa memberitahu Aria terlebih dahulu.

Vote and coment
See you💛

My Cold LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang