~Happy Reading~Matahari menampakkan sinarnya. Namun,Fania dan Leon tetap tak mau bangun dari tidur panjangnya. Fania menerjapkan matanya hal pertama kali yang ia lihat adalah Leon.
Fania menundukkan kepala mengingat kejadian semalam. Fania mengangkat kepala menatap Leon dan membangunkannya.
"Leon... bangun ini sudah siang"ucap Fania lembut.
"Hm"gumam Leon sambil terus memeluk Fania.
Cup...
Fania mencium bibir Leon sekilas. Leon pangsung menerjapkan matanya dan melihat Fania.
"Leon lepas dulu pelukannya aku mau mandi iii"ucap Fania sambil berusaha melepaskan pelukan Leon.
"Baiklah"kata Leon pasrah. Saat ingin bangkit V-card milik Fania terasa berdenyut,hampir saja ia terjatuh jika Leon tak membantunya berjalan kearah kamar mandi.
"Ingin aku mandikan swetty?"tanya Leon dengan seringai menggoda miliknya.
Fania menatapnya horor dan langsung mengusir Leon pergi dan menutup pintu dengan keras.
"Gila ini bisa-bisa mati aku kalau jantungnya begini terus"ucap Fania seraya terus memegang jantungnya.
****
"Bagaimana malam pertamamu Alpha?"tanya Edgar saat Fania dan Leon turun.
Pletak...
Pletak...
Pletak...
Pletak..."Aduh"ucap Edgar sambil mengelus kepalanya.
Fania dan Leon menatap horor Edgar dan yang lainnya menatap Edgar dengan tatapan tajam. Sedangkan Edgar malah tersenyum kikuk.
"Lebih baik kita lanjutkan saja makannya"ucap Alpha Andrian memecah lamunan mereka.
****
"Bagaimana keadaan Alpha disana Aflo?"tanya seorang pemuda berambut merah.
"Dia baik-baik saja Abyu. Hanya saja aku khawatir dengan keadaannya"Nada khawatir keluar dari sang lesung pipi,Aflo.
"Ya,aku juga khawatir jika dia akan terluka lagi seperti kemarin"kata pria bermata silver,Edward.
"Apa yang dikatakan Edward memang benar. Kejadian kemarin mampu membuat kita terguncang. Kita harus selalu menjaganya apalagi ia itu wanita"ucap pria bermata hitam pekatnya,Dylan.
"Sebenarnya aku tak percaya dengan Alpha Leon"ucap Abyu seraya menggeram marah matanya kini telah berubah menjadi onyx.
"Tenanglah Abyu"kata Edward mencoba menenangkan Abyu.
Akhirnya,Abyu pun tenang. Mereka kembalu membincangkan tentang kondisi pack dan melaporkannya pada Alpha Fania.
****
Seorang pria kini tengah sibuk dengan dokumennya. Rambut berwarna coklat dengan mata berwarna Saphire,hidung mancung,alis tebal,badan yang tinggi dan tegap.
Wanita manapun pasti akan terpesona olehnya. Lelaki manapun pasti akan iri dengan dirinya. Jangan kalian pikir ia adalah manusia,dia memang manusia tetapi setengah serigala.
Drtt... drt.. drtt...
Pria tersebut mengangkat telpon dan melihat sang penelepon. Pria tersebut menekan tombol hijau.
"Halo Eyden"kata seseorang yang sedang berbicara diseberang.
"Ada apa mark?"tanya pria yang dipanggil Eyden.
"Alpha telah menikah,dan kau tau aku baru dapat kabar hari ini bla bla bla"ocehan Mark membuat Eyden kesal.
"Diamlah Mark,kau ini cerewet sekali"kata Eyden yang mulai kesal dengan ocehan Mark.
Eyden memutuskan sambungan. Dan apa yang dilakukan Mark? Dia membanting handphonenya sangking kesalnya ia kepada Eyden.
Pria tersebut adalah Mark Edowardo. Sedangkan pria bermata Saphire tersebut adalah Eyden Wildblood.
****
"Fania sedang apa disini?"tanya Luna Alya. Sontak Fania terkejut,dan kemudia ia menalisir mukanya dengan wajah datar miliknya.
"Tidak ada mom, aku hanya bosan saja dikamar"kata Fania.
Luna Alya tersenyum.
"Kalau begitu mom pergi dulu ya,harus ada yang aku urus"kata Luna Alya dan melenggang pergi.
"Enaknya jalan-jalan kaliya"ucap Fania pelan.
Dania melngkahkan kaki dari taman belakang menuju hutan. Saat dihutan Fania melihat semak-semak yang tinggi banget. Hal tersebut membuat Fania merasa tertantang.
Fania menyibakkan semak-semak tersebut. Betapa kagumnya dirinya saat melihat danau yang indah,bersih dan jernih.
Banyak bunga-bunga dipinggirannya dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Udara disini sangat segar. Sesaat Fania melupakan segala masalahnya. Hingga ia tertidur diatas rumput-rumputtan yang nyaman.
Author lama ya updatenya 😭
Vote and coment💗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Luna
WerewolfAku Fania Alexander Joerg. Wanita satu-satunya yang bersikap dingin dan acuh kepada semua orang. Namun,dia datang mengubah hidupku. Saat ku pikir dia mencintaiku ternyata semua itu salah. Dia merejectku saat aku sedang mengandung anakku. Menyedihkan...