Chapter 22

4.5K 226 1
                                    

Fania terkejut saat melihat taman belakang didekorasi seperti acara pernikahan. Fania bertanya kepada salah satu omega yang ada disana.

"Hey ada apa?"tanya Fania bingung.

Omega tersebut hanya tersenyum dan membungkukkan badan hormat seraya meninggalkan Fania sendiri. Hampir saja Fania ingin memaki omega tersebut.

"Lebih baik aku ke Dark Night Pack aja lah"ucap Fania sambil tersenyum kecil.

'Aflo apa kau dengar?'ucap Fania sambil memindlink Aflo.

'Ya Alpha saya mendengarnya'kata Aflo membalas ucapan Fania.

'Temui aku diperbatasan bagian barat'ucap Fania sambil mempercepat larinya.

'Baik Alpha'ucap Aflo memutuskan mindlink secara sepihak.

****

"Diamana Luna?"tanya Leon kepada seluruh warrior.

"Maafkan kami Alpha tadi saya melihat Luna Fania berlari keluar perbatasan barat"kata salah satu warrior tersebut sambil menundukkan kepala.

"Cih!... Dark Night Pack"ucap Leon kesal.

"Kau tidak pantas menghina tempatku menjadi Alpha,Leon"ucap seseorang yang mampu membuat bulu kuduk mereka meremang.

"Ya,aku itu adalah Packmu tapi aku tak mau kau kenapa-kenapa Fania"ucap Leon sambil menundukkan kepala.

Fania mendekat dan menaruh tangannya dipipi sebelah kanan Leon. Leon yang menunduk mulai mengangkat kepalanya,menatap mata Amber yang mampu membuatnya teduh.

Yah,dia tau sekarang dialah orangnya,orang yang mampu membuat dirinya tertawa dan sedih dalam sekaligus. Dia adalah rumah,tempat Leon pulang,tempat yang akan selalu menjadi tempat favoritenya. Hanya Fania yang ia butuhkan,bukan orang lain.

Fania mengelus pipi Leon pelan dan memeluk Leon erat,Leon membalas pelukan Fania tak kalah erat. Para Warrior yang mengyaksikan hal tersebut hanya menundukkan kepala.

Leon terus menciumi kepala matenya,bauh apel hijau yang menguar dari tubuh Fania mampu membuatnya lepas kendali.

"Aku taakan meninggalkanmu. Karena,duniaku,cintaku,kasih sayangku,tubuhku hanya milikmu bukan milik orang lain"ucap Fania lirih.

Fania kini tengah dilanda takut bukan takut akan bahaya besar tetapi,ia takut jika orang yang ia sayang hilang dari kehidupannya.

"Hm.. berbahagialah Fania karena besok kita akan menikah"ucap Leon setengah berteriak.

"A.. apa?"kaget Fania.

Semua yang ada disana memberikan Fania senyum yang sangat lebar. Seolah-olah mereka memang menunggu momen tersebut.

"Ya karena pernikahan kita yang kemarin tertunda. Jadi,aku mempersiapkan semuanya lebih awal"kata Leon sambil mengecup kening Fania singkat.

Fania langsung menundukkan kepala,ia tahu bahwa pipinya sudah seperti tomat rebus.

****

"Leon kenapa harus secepat ini? Dan kau Aflo kenapa tak memberitahuku? Dan kau kakak seharusnya kau memberi kabar dulu! Dan kau juga Luna Laura kenapa kau ikut lihat perutmu itu sudah besar aku tak ingin keponakanku kenapa-kenapa"teriak Fania.

Semua yang ada disana hanya memijat pelipis mereka. Leon yang tak membayangkan betapa cepatnya Fania berbicara. Aflo dia tak tahu kenapa tiba-tiba Alphanya tersebut berubah menjadi ibu-ibu arisan. Charlie dia juga tak menyangka bahwa dia punya adik seperti Fania. Luna Laura dia tak menyangka bahwa Fania mengkhawatirkan buah hati dan dirinya.

"Tenanglah Fania"ucap Leon pelan. Fania menatap tajam Leon dan menghempaskan tubuhnya kesofa panjang.

Wah Fania udah mau nikah aja nih guys:v
Vote and coment💛

My Cold LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang