RASA

66 3 0
                                    

Selesai bersih-bersih, aku masuk kamarku. Mengambil baju yang akan aku pakai di hari pertamaku menjadi Mahasiswi yang SAH di universitas impianku. Aku mengambil ponselku, dan memeriksa satu persatu semua story yang ada di sosial media. Membosankan ucapku, kemudian aku membuka WhatsApp untuk sekedar membaca percakapan di Groub teman-teman SMA ku.

Ups.. Refresh new contact, ada Langit.

WhatsApp Message

"Hai, ngit... Eh salah Langit, ini aku rindu. Lagi apa ? :)"

"tidak perlu memberitahu kamu siapa, aku bisa liat sendiri photo kamu di profil WA. Dan cuma kamu perempuan sok akrab yang panggil aku Ngit"

"Hahaha... save my Number friend"

"Im Not your Friend, Im Stranger"

"Whatever :p"

"Hmm, Besok jam 8 pagi aku jemput kamu. kita ke kampus bareng. BYE"

Oh God, dia ngajak pergi bareng ??? Jangan Ge-er Rin, mungkin aja hatinya memang baik. Yesss, santai-santai.

Malam ini aku tidur dengan senyum teruntai, aku senang karena hal sepele. aku tidak sadar kalau itu akan menjadi sebuah hal rumit di masa yang akan datang.

"Assalamu'alaikum"

Pagi ini seseorang datang kerumah, mengucapkan salam. Oh my God, aku lupa bilang ke langit kalau cukup menunggu di depan rumah. Kenapa lelaki dingin ini malah nyamperin kerumah, mati aku. Kakak laki-lakiku Gilang menyengritkan dahinya.

"Siapa itu pagi-pagi ada tamu ?"

"Eiittsss, aku aja yang buka teriakku dari dapur"

Aku segera mengambil tas ku kemudian bergegas membuka pintu, dan pagi ini aku melihat lelaki asing itu. Dia tersenyum, secerah langit. Dan aku merasakan sesuatu di ulu hatiku, perasaan aneh apa ini ???


DIA LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang