Seharian ini di kampus saling menghindar, tidak juga duduk berdekatan. Pergi dan Pulang masing-masing. Langit terlihat mendung, malah terlihat sangat gelap. Sekilas aku nampak emosi Langit berubah drastis, dia yang biasanya tenang dan supel jadi pemarah. Dia juga terlihat kasar, cuma ya sudahlah mungkin memang begitulah kondisinya. Kita hanya orang asing yang tidak saling mengenal awalnya, dan akhirnya akan tetap seperti itu.
Teman-teman dikelas pun seperti mencium ada keretakan antara kami, aku dan dia pun habis jadi bahan ejekan semua teman-teman di kelas. Jika aku menanggapi dengan bercanda dan tertawa, lainnya halnya dengan langit yang cendrung berubah moodnya. Dia menjawab semua pertanyaan mereka dengan ketus.
2 hari kami tidak saling bicara dan masih saling menghindar, dan 2 hari juga kami terus jadi bahan ejekan teman-teman di kelas.
Malam ini aku tidak bisa tidur, jujur aku merasa kehilangan. Ya aku yang salah karena tidak mampu mengendalikan perasaanku, melupakan sejenak kodratku yang seharusnya tidak boleh bersikap seolah-olah aku special buat langit, tiba-tiba aku menerima WhatsApp message.
"Kenapa kamu belum tidur ?"
Oh God, pesan dari Langit. Bagaimana dia tau aku belum tidur, apa dia memikirkanku, atau dia bisa merasakanku ? Kemudian aku menampar pipi ku sendiri, menyadari kebodohanku yang berandai-andai terlalu besar. Aku baru sadar terang saja Langit tau aku belum tidur, 1 Menit yang lalu aku masih melihat WhatsApp story nya.
"Belum ngantuk, kamu kenapa belum tidur ? Kamu sehat ?"
"Hmm, apa perdulimu. Bukan urusanmu"
"Okay, by the way. Maafin aku ! Kita baikan ya, aku gak tahan lama-lama gak bicara sama kamu"
Langit tidak lagi membalas pesanku, dia hanya me-Readnya saja, ah sudahlah fikirku. Yang terpenting aku sudah merasa lebih tenang sekarang. Keesokan paginya tepat 1 jam sebelum jam ku berangkat ke kampus aku kembali mengirimkan pesan pada Langit.
"Jemput aku ya, seperti biasa"
Lagi-lagi dia tidak membalas pesanku, "di baca tapi gak di balas. Huuufffttt". Aku menggerutu dalam hati, tapi aku tetap menguatkan keyakinanku kalau dia akan datang, dia akan kembali padaku, aku bakal terus tungguin kamu datang, ucapku dalam hati. Dan benar saja, kali ini feelingku tidak meleset. Dia datang seperti hari-hari sebelumnya. Dia Langitku....
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA LANGIT
RomanceMemahami rasaku padamu seperti menyelami lautan luas, aku tidak pernah mampu memahaminya. kamu seperti langit biru yang hanya mampu aku nikmati dari jauh... ini tentang sebuah rasa yang rumit, setidaknya begitulah yang aku rasakan. Ini adalah kisa...