Sidoarjo, 01 Maret 2006"Bu, kalau Bapak pakai ini apa cocok?"
"Cocok, Pak. Terlihat gagah."
"Doakan Bapak, ya, Bu. Besok Bapak akan bertemu dengan klien penting."
"Itu pasti."
Suara-suara tersebut menguasai pendengaran seorang gadis kecil yang asyik menonton acara kartun di Minggu pagi yang cerah. Televisi tersebut menayangkan kartun robot warna biru dengan temannya yang mengeluh. Gadis kecil itu memperhatikan dengan jeli, Senyum tidak pernah hilang menghiasai wajahnya. Kartun itu membuat imajinasinya tergugah, sampai-sampai Ia tidak memperdulikan keberadaan orang tuanya yang masih di kamar. Ya, walau orang tuanya di kamar, tapi suara mereka terdengar jelas di telinganya.
Saat itu, ada suara lain yang menguasai pendengarannya, si gadis hanya menganggapnya angin lalu. Mungkin itu suara tetangga sebelah yang asyik memainkan lonceng gantung. Tidak hanya itu saja, dia mendengarkan bunyi panci, bunyi mesin motor yang mesinnya harus diservis, dan bunyi-bunyi lain mulai beradu sampai ...
NYINGGGG!!
"Arghhh ..." Si gadis kecil refleks menutup kedua telinganya.
NYINGGGGG!!
"Arghhh ... sakit ...." Suaranya melirih. Matanya berkaca-kaca, bunyi itu sungguh nyaring. Seperti suara gong versi lebih nyaring. Teriakannya makin kencang, membuat pintu kamar orang tuanya terbuka lebar.
Ibunya langsung duduk di samping si gadis, menenangkannya. Sementara Bapak langsung menghubungi klinik terdekat, menanyakan apa ada dokter anak yang masih praktek. Bapaknya kembali berbicara sebentar kepada pihak klinik sebelum menutup teleponnya.
"Ada, Buk. Langsung bawa kesana saja katanya," kata Bapak pada si Ibu yang masih memeluk sang anak.
"Ah Syukurlah, ayo Pak." Si Ibu berdiri sembari menggendong putri tunggalnya yang masih menangis kesakitan.
Dokter yang akan memeriksa si gadis kecil sedang ada temu dengan pasien, maka dari itu mereka menunggu di ruang tunggu. Pintu ruang praktek terbuka, menunjukkan dokter itu selesai. Saatnya giliran keluarga tersebut.
Dokter itu memeriksanya dengan cekatan, ketika memeriksa telinga Rana, tidak ada kerusakan di gendang telinga. Dokter tersebut menyarankan untuk periksa ke dokter THT untuk mengetahui diagnosa lebih lanjut. Orang tuanya setuju.
Mereka baru periksa ke dokter THT tiga hari dari periksa ke dokter anak, hasilnya adalah ...
"Adek pernah pusing?" tanya dokter.
Si gadis kecil menggeleng, "Baru kali ini saya mengalami hal seperti ini. Sebelumnya, suara-suara aneh itu bahkan masih bisa ditoleransi telinga," jelasnya dengan muka polos.
Dokter itu menyimak lanjutan ceritanya dengan jelas, setelah itu beliau menjelaskan beberapa hal kepada orang tuanya. Ada raut khawatir dan takut, tetapi tenang lagi setelah dokter menambah penjelasan yang sekiranya bisa dipahami.
Sejak saat itu, si gadis kecil merasakan kasih sayang yang semakin melimpah dari kedua orang tuanya. Setelah kunjungan ke dokter itu juga, mereka memberi semangat pada si gadis kecil.
**
Sidoarjo, 12 Maret 2006
"Rana, sini, Nak," panggil Bundanya.
Rana menghentikan permainan masak-masakannya dengan boneka, langsung menghampirinya. "Ada apa, Bun?"
Bunda menyodorkan sebuah kotak dengan pita, "Maaf, Nak. Bunda baru bisa kasih hadiah ulang tahun ke kamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/112932309-288-k326420.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentralisasi | ✓
Aventura[SERI PANDORA #2] [TAMAT] Obi Ardiansah Wiantono (27) menghilang ketika liburan ke Southamptons bersama sahabat dan kekasihnya, tetapi anehnya Obi tidak meninggalkan jejak apa pun. Rupanya Obi terlempar ke tahun 1979 akibat mencoba mainan lamanya. B...