(1) Pertemuan tak menyenangkan

368 7 0
                                    

Gadis ini merasa marah Dengan dirinya sendiri, ia terus berjalan kesegala arah untuk menghindari amukan sang ayah (ANTONIO EFROSIN) yang terus menyalahkan dirinya Karena hasil nilai raport nya menurun satu tingkat.

"WHAT THE ..., apa pak tua itu tidak waras. Hanya turun satu tingkat saja memarahi diriku habis habisan. bagaimana kalau sampai menurun lima tingkat? Pasti dia akan mengusirku. lagi pula, aku bosan mendapatkan prestasi nomor satu terus!. Apa salahnya mencoba hal baru!" Gerutunya.

Ia membenci sikap ayahnya, tapi bukan berarti tidak menyayangi lelaki yang sudah membesarkan dirinya juga mendidiknya hingga menjadi anak yang membanggakan. ia sangat menyayangi Antonio! walaupun cara mendidik lelaki berusia 52 tahun itu terbilang keras.

Mungkin, karena dulu ayahnya pernah menjadi tentara angkatan laut, jadi sifat keras dan kakunya sampai sekarang belum sepenuhnya hilang. Tapi terkadang ayahnya bisa bersikap manis. yup. kadang-kadang! 

Gadis berparas cantik ini terus saja mengumpat, MARAH, KESAL, KECEWA. semua bercampur aduk menjadi satu didalam dirinya.

REZA DESIANA EFROSIN, namanya.
dia gadis dengan sejuta misteri, sifatnya cenderung cuek, masa bodoh, arrogant, tidak suka bergaul! tapi semua sifat itu tidak berlaku kalau dia sudah berkumpul dengan kawannya diluar sekolah.

gadis yang mempunyai hobby memukul benda-benda tak bersalah ini adalah tipe gadis yang tidak suka basa-basi, ia biasa di Panggil "R" oleh sahabatnya, juga antonio yang memanggil nya R  tanpa embel embel apapun,
tapi terkadang antonio memanggil reza SAYANG jika lelaki itu ingin.

        ........

   REZA meraih ranting pohon tepat disebelah kaki  kanan lalu mematahkan ranting itu dengan kasar, ia tak peduli tangan putih mulusnya Ikut tergores hingga memerah.

"Oh shit. Aku harus bagaimana?" Tanyanya pada diri sendiri

Ia merutuki dirinya sekarang, rasa menyesal menggerogoti hatinya karena sempat ingin merasakan bagaimana mendapat peringkat dua dan kali ini tindakannya benar benar konyol. Ia sudah mendapatkan rangking sesuai keinginan, tapi antonio sangat tidak menerima hasil itu. padahal, dia selalu mendapat juara pertama selama dua tahun berturut-turut. Dan kali ini reza harus menanggung resiko, ketika keinginan bodohnya tidak diterima antonio. ia memang bodoh! sampai-sampai pulang kerumah ayahnya sendiri pun belum berani karena penyesalan.

Sungguh, saat memutuskan untuk kabur ia amat muak mendengar Ocehan ayahnya, memang beliau tidak bertindak kasar semisal memukul, Mendambret bokong Atau mencubit lengannya. tapi mendengar ocehan antonio saja tubuh reza serasa meledak, ucapan beliau yang amat datar, tenang namun tajam membuat Reza merinding, tak bisa membalas dan berakhir melarikan diri.

Kakinya berjalan menuju pohon besar diseberang jalan, ia tak perduli dengan orang-orang berlalu-lalang yang pasti  menganggapnya orang gila yang keluyuran hampir tengah malam, masih memakai seragam SMA. apalagi seragam yang reza pakai terlihat amburadul nan kusut, tanpa sandal ataupun sepatu sebagai lapisan telapak kakinya.

Dengan memanfaatkan bakatnya yang gemar memukuli orang, reza terus meninju pohon besar didepannya, meluapkan seluruh emosi yang sedari tadi tertahan.

BUGHH
BUGH
BUGH BUGH Buaghhh

"arkkhh!" Teriaknya keras, pandangan matanya tetap Lurus menatap batang pohon yang ia anggap musuh sekarang.

"Aku membencimu pohon sialan!!" Teriaknya lagi sambil terus memukuli pohon tak berdosa itu dengan keras.

Bahkan punggung tangannya terlihat memerah dan mengeluarkan sedikit darah, tapi dia tak peduli!
yang terpenting amarahnya tersalur.

"EHM!! "

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang