29. speechless?

38 0 0
                                    

Seminggu ini hidupnya tenang. Tidak ada gangguan dari Gresio membuat Reza desiana efrosin bernafas lega. Mungkin lelaki itu masih shock dengan perlakuannya waktu lalu.

"R, ayah mau bicara denganmu."

Dihari libur, ia memang menghabiskan waktu dirumah bersama Antoni. Beliau duduk diruang keluarga, matanya melirik Reza yang baru datang. Tangan nya meneliti pistol emas ditangannya.

"Bicara soal.apa, yah?"

Antonio menepuk sofa kosong disampingnya, menyuruh Reza duduk lebih dulu

"Kau mau berkata jujur dengan ayah?"

"Jujur soal apa?"

"Ayah tahu kau menyembunyikan sesuatu."

Ia bungkam, jantungnya berdetak lebih cepat, mungkin sekarang wajahnya memucat.
Apa Antonio tahu Siapa reza?

"Maksud ayah."

"Kau sudah banyak menyembunyikan rahasia, R. Ayah tahu itu!"

"Ra-Rahasia apa?" Lirih Reza, kepalanya menunduk.

"Tegakkan kepalamu. A Hunter death not fair to bow." Antonio berucap pelan namun tegas. Reza mendongak, melirik ekspresi Antonio yang masih biasa saja.

"Kau mau mendengar cerita ayah?"

Reza mengangguk pelan

"Dulu,sebelum ayah memutuskan untuk menikahi ibumu, ayah sempat terjebak kedalam dunia. Dimana ayah menjadi pribadi yang kasar, tidak memiliki empati dan liar."

Antonio menjeda ceritanya, mata nya melirik putrinya yang agaknya terkejut.

"Kau kaget?" Reza mengangguk

"Ayah juga terkejut saat tahu kalau putri ayah satu-satunya terjebak dalam lingkaran setan, kau tahu R? Ayah tahu semuanya, sejak awal. Semua gelagatmu hampir sama dengan yang ayah lakukan waktu dulu, ayah tidak marah! Tapi ayah memohon, jauhi itu sebelum semuanya terlambat." Antonio menepuk pundak Reza, senyuman tulus itu membuat Reza merasa sangat berdosa.

"Ayah pengabdi negara, bagaimana bisa menutupi pekerjaan ayah dulu?"

"Ayah terlahir kembali, R. Waktu itu Tekat ayah sudah bulat ingin merubah diri, jalan satu-satunya adalah membuat identitas baru, setengah ingatan masa lalu terpaksa ayah hilangkan, dan jalan satu-satunya untuk menyalurkan bakat adalah menjadi pengabdi negara. Sudah berapa banyak nyawa yang kau bunuh?" Antonio bertanya tegas

"Aku tidak tahu."

"Kau belajar dengan siapa? Bagaimana bisa kau masuk dunia hitam."

"Aku melihat ayah berlatih, Dulu. Aku juga tidak tahu! Semuanya mendadak."

"Mendadak? Kau tidak bisa masuk kalau tidak ada yang merekrut mu, R."

Reza memejamkan mata, ia lupa siapa yang membawanya. Ia hanya ingat sebuah gedung yang menjadi tempat mereka mengawali kisah. Reza,Aldo, Rico, erick dan dante.

"Sebuah gedung bawah tanah. Ya! Gedung itu menjadi awal mula."

Antonio mendengus, Reza bingung. Masih mengingat-ingat. Apa mungkin otaknya di otak Atik? Ataukah, entahlah.

"Clover tau kalian berbakat. Ayah yakin kalian di sabotase."

"Clover?"

"Ya, dia sudah mati beberapa tahun lalu. Pasti dia yang membuat kau begini. Ayah minta jangan membahayakan diri sendiri, R."

"Tapi, Yah. Aku tidak bisa menjauh."

"Kau bisa. Ayah tidak mau kau mati! Ayah tidak mau kau bernasib sama seperti ayah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang