10. timbal balik?

33 2 0
                                    

Reza terus menyeret paksa lengan nick agar lebih cepat berjalan mengikutinya, sedangkan para sahabatnya berada dibelakang reza.
berjaga kalau saja lelaki yang diseret reza mencoba kabur.

"Cepat nick"

Brukkkk

nick meringis saat tubuhnya didorong kasar hingga punggungnya terkena
Bodi mobil.

"Kasar sekali kau ini!" Teriakan nick membuat mereka  mendengus tidak suka.

"tunggu aku, R!!" Mereka kompak menoleh melihat lelaki yang membuat reza muak setengah mati

"Kalian bawa nick ke tempat biasa, nanti aku menyusul. rico!! Kau harus menyiapkan alat" Mereka mengangguk lalu cepat masuk kedalam mobil aldo di ikuti nick yang kini dipegangi erick,

Reza berdiri menatap gresio yang berlari kearahnya, lelaki itu tersendal akibat larinya yang sangat kencang, bahkan penampilan lelaki itu tak berbentuk lagi. Berantakan.

"Ada apa?" Tanya reza

"Gadis bodoh!!" Teriakan gre membuat beberapa pasang mata yang berlalu lalang masuk-keluar club menatap mereka bingung.

"Apa maksudmu?"
Reza bersedekap, kepalanya mendongak menatap gre yang berdiri menjulang didepannya

Ia tau sebentar lagi lelaki itu akan mencemooh dirinya lagi, hal yang biasa diterima reza, manusia yang tidak pernah menggunakan hatinya untuk hal yang tidak begitu penting dan ucapan gre nanti, termasuk tidak penting menurut reza.

"Kau bodoh R! Kenapa kau bisa masuk club dengan pakaian ..., Apa ini??" Gre menunjuk pakaian terbuka yang membalut tubuh ramping reza

"Ini pakaian apa hah!! Kau mau menjadi wanita jalang didalam sana?!. Soal tadi, apa maksudmu berciuman dengan lelaki yang kau bawa keluar itu!! aku tidak mengerti kenapa kau bersikap aneh" Gre terus saja berceloteh tidak memperdulikan tatapan bingung para pengunjung club.

"Aku tidak aneh! Dan aku tidak berciuman, kau salah lihat." Sahut reza

"Hey!! Aku tidak buta. Jelaz-jelaa kau berciuman"

Reza membuang nafas perlahan, mencoba mengusir rasa amarahnya.

"Memangnya apa urusanmu?"

"bodoh!! Aku Ini kekasihmu! KEKASIHMU. aku tidak terima melihat kau dicium lelaki lain kecuali aku!!"

Reza terbahak. Otaknya berputar KERAS hingga rasa nyeri terasa di kepala nya

"Aku gadis bodoh eh! Bukankah kau yang bodoh, kau juga ciuman didalam sana, tapi aku tidak marah padamu dan aku tidak pernah mengatai mu lelaki bodoh!! Apa kau memang suka menghinaku seperti ini?. kalau memang itu jadi kesenanganmu lakukan saja!, LAKUKAN!!. Katakan kalau aku Ini gadis bodoh, murahan, jalang, aneh dan gila. Silahkan gre!. aku tidak peduli! Karena apa? Aku akan peduli kalau Dirimu itu jauh lebih baik dari aku yang kau hina sebagai seorang gadis gila, aku ini memang gila gre! Dan kau, akan tahu seberapa gilanya aku kalau kepalamu berhasil ku penggal."

"Kau bicara apa? Aku tidak menghinamu. aku hanya tidak mau kau menjadi wanita jalang, mengertilah ..., aku peduli denganmu!!"

"Peduli? Peduli dalam bentuk apa?! Kau tidak pernah peduli dengan ku! kau hanya peduli pada kesenangan hasratmu saja, jadi dengarkan aku baik baik gre. aku tidak akan pernah peduli dengan lelaki BAJINGAN sepertimu!! Selamanya, aku tidak akan pernah peduli!!" Teriak reza

PLAKKKK.

gre meringis, memegangi tangan kanannya sendiri, bibirnya mengumpat lirih, ia melukai gadisnya, menampar gadisnya, kesalahan fatal menurut seorang gresio.
Emosinya tak terkendali dan ia tidak mau menyakiti reza tapi TERLANJUR.

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang