17.One day

39 2 0
                                    

Pagi menjelang siang, gadis yang masih bergelung dalam selimut tebal bergerak kekiri kekanan mencari posisi nyaman, dia menutup telinga kala mendengar ponselnya berdering memintanya untuk bangun dan mengangkat panggilan.

Berulang ulang Dering itu terdengar, tapi reza tetap menutupi telinganya .
Saat dirasa kalau kedua matanya tidak bisa menutup lagi.
reza bangun, Melihat layar ponselnya menyala dan nama GRESIO terpampang jelas dilayar ponsel

Gresio's calling

Reza mengucapkan kata Astaga tanpa suara dan langsung mengangkat panggilan itu

Mengucapkan "hallo" tapi si penelfon malah berdecak.

"Suaramu terdengar parau! Kau Baru bangun R?!"

"Iya! "

"Astaga, dari mana saja kau, jam sebela Baru bangun?! "

"Aku lelah gre, dan kau mengganggu tidurku"
Reza kembali membaringkan tubuhnya, memasang selimut sampai batas dada

"Kemarin aku terus menghubungimu, tapi tidak pernah kau angkat, nomormu diluar jangkauan! Kau darimana?" Ada nada kwatir yang sempat ditangkap pendengaran reza

Gre kekasihku, jelas saja dia kwatir! Kau bodoh R. sampai lupa sudah memiliki kekasih bangsat seperti gresio. Pikir reza

"Aku Baru pulang dari new York 3 jam lalu, aku masih ngantuk!!"

"New York? Kapan kau kesana?! "

"Kemarin. stop bertanya, aku mau tidur!!"

"Apa?! Kemarin. Dan sekarang sudah disini lagi? Kau Gila R?!! "

"Iya aku Gila. Jangan cerewet, aku ngantuk!"

"R, dengarkan aku dulu. sebelum matamu tertutup lagi"

"Hmm"

"Lebih baik buka kan pintu rumahmu, kakiku pegal berdiri selama satu jam"

"APA!!" Reza meninggikan suara, alisnya menaut dan bibirnya mencebik

"kenapa kau berteriak!, ayolah buka kan pintu ini sebelum ku dobrak"

"Aku ngantuk gre. Jangan bercanda, kau menipuku!"

"HEY! suaramu Pelan sekali. Jangan tidur dulu, buka kan pintunya! ku buatkan makanan nanti"

"Haha ... kau mencoba meracuniku dengan makanan gre? Aku tau kau sangat payah dalam urusan memasak" sindir reza

"Kau belum pernah mencoba masakanku, R. coba dulu Baru katakan kalau skill memasakku payah!"

"Baiklah baiklah, aku percaya, saangaaat percaya ...."

"Please, come here now!" Pinta gresio

"Aku ngantuk! Rasanya kakiku tidak bisa berjalan, kau pulang saja." Lirih reza, gadis ini hendak menggeser tanda merah pada ponselnya tapi mendengar Rengekan gre yang begitu menggelikan reza akhirnya luluh.

Dia mengusap matanya berkali Kali, lalu menyepol asal rambut pirangnya dan melangkah keluar untuk membukakan pintu rumah.

...

Mata reza melebar sempurna saat menatap penampilan kasual gre dan wajah lelaki itu begitu tampan.

Sadar R, kau membencinya!! Pikir reza

"Ehm. Apa kau mulai jatuh cinta padaku, R?" Gresio mendekat kan wajahnya, tersenyum begitu manis.

Plakk!

"Aduh sakit!" Dengus gre

"Masuk!!" Reza melangkah menjauh setelah menyuruh gre duduk disofa

Dia kembali ke lantai 2 dimana kamarnya berada, pintu bercat coklat yang baru saja akan ia buka ditahan oleh tubuh yang menutupi sebagian pintu.

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang