22. museum?

29 3 0
                                    

Malam ini Aldo dan Rico sudah berada diruang tamu rumah Antonio, mereka sedang menonton acara TV yang sangat membosankan,

berkali Kali mereka berdua menguap lebar tapi tetap saja manusia bernama reza belum muncul Dari Balik pintu  kamar, mereka masih menunggu reza bersiap.

"R!!" Mereka kompak memanggil reza

"iya iya__sebentar..."

Akhirnya yang ditunggu sedari satu jam lalu menampakkan batang hidung, dengan lincah reza menuruni setiap undakan tangga, tidak pikir panjang kalau kalau kakinya terpeleset atau tersandung.

"Ayah belum Pulang R?" Tanya Aldo, mereka bertiga sudah berada diluar rumah, menunggu reza mengunci pintu utama.

"Katanya besok, kenapa? Mau minta sesuatu?"
pintu Mobil terbuka otomatis, reza duduk disamping Rico, membiarkan Aldo yang berada didepan sebagai pengemudi, lelaki itu sama sekali tidak keberatan.

"Memangnya boleh?" Rico menatap reza dengan pandangan menyelidik, mewanti wanti kalau saja reza hanya bercanda.

"Tadi pagi ayah sempat menanyakan padaku, kalau ayah pulang aku minta apa?"

"Itu kan Kau bukan kita R" Saut Aldo dan Rico serempak

"Tapi ayah juga menyuruhku menanyakan pada kalian! Kalian mau apa" ucap reza sedikit malas

"Kalau kau minta apa R, aku bungung" Aldo menggaruk tengkuknya dengan 1 tangan

"Aku cuma minta sepatu boots"

"Apa apa an Kau ini, ayahmu di Russia kenapa malah meminta sepatu!"

" Memangnya disini tidak Ada sepatu boots apa?!" Rico berdecak dan menggeleng heran saat tau apa yang diminta oleh gadis disampingnya ini

"Sepatu boots yang ku minta itu khusus, Lagi pula aku juga sudah bosan dengan koleksi sepatu ku, sekali Kali kan minta sepatu import"

"Ah sudahlah terserah kau saja" Rico menyandarkan punggungnya, merileks kan tulang tulang punggungnya agar kembali normal.

"Kalau begitu aku juga minta sepatu! " Aldo menyuarakan suara lagi,

"Dasar! Tadi mencibir, Sekarang malah ikut juga" Sinis reza, ia menatap Rico yang menampilkan senyuman 3 jari sambil menatap reza jenaka.

"Apa senyum senyum! Kau juga mau sepatu kan?!" Anggukan Rico membuat reza berdecak, laki laki memang tidak bisa memegang omongan.
Tadi Rico mengatakan
" kenapa malah meminta sepatu!" Dan Sekarang Dia juga ikut ikutan.

"Cepat sampaikan ke ayah Sebelum Dia sibuk R" Suruh Aldo,

"Nanti saja! Sekarang aku mau turun dan melihat senjata senjata didalam sana" Reza turun Dari Mobil Aldo dan menunggu kedua lelaki itu keluar, mereka lantas berjalan beriringan menuju sebuah gudang besar yang didalamnya telah disulap menjadi museum ilegal,

tidak banyak yang tau tentang bangunan itu karena kalau dilihat Dari luar terlihat Seperti gudang  menjijikan dan orang orang dengan senang hati menjauh dari area kumuh itu.

Kembali ke realita! Kebanyakan mata manusia hanya dipergunakan untuk melihat luarannya saja Tanpa perlu repot repot mencari tau sisi lain terlihat seperti apa.

Jika para manusia sudah melihat bahwa tempat itu buruk, tidak layak ditempati!
Seumur hidup pun mereka akan tetap berfikiran seperti itu, karena mereka malas mencari tau sisi lain Dari bangunan gudang itu! Hmm sangat disayangkan, mereka yang mengira tempat itu jelek pasti akan terperangah jika sudah melihat isi didalamnya.

Dua orang penjaga berbadan tinggi besar tersenyum ramah ke mereka lalu berjabatan tangan satu persatu.

"Senang bertemu lagi dengan kalian" Ucap mereka

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang