(5) fight!

54 3 0
                                    

Reza mengerjap pelan saat benda empuk mengenai wajahnya berkali kali, matanya terbuka menatap lelaki didepannya yang terlihat samar, sesaat kemudian reza melebarkan mata

"Dante!! Kenapa kau dikamarku?!!" Tanya reza, ia langsung terduduk dan menyibak selimut yang menutupi tubuhnya

"Ayah yang menyuruhku membangunkan gadis kerbau ini"

" ayah dimana sekarang?"

"Diteras, dia sedang marah jangan diganggu" Perkataan dante membuat reza ingin tahu,

Kenapa ayahnya marah? Setau reza ia tidak membuat kesalahan! Terus hal apa yang membuat seorang antonio marah kecuali reza sendiri. Kalau soal pekerjaan tentu saja tidak mungkin, ayahnya tidak akan emosi jika menyangkut soal pekerjaan.

"Marah? Maksudmu?"

"Astaga R, sejak kapan kau suka bertanya" Dante berdiri menuju lemari gadis itu matanya sibuk mencari sesuatu dalam tumpukan baju yang tertata rapi
lalu tangan dante meraih celana boxer juga tangtop hitam milik reza,
Gerakan lelaki itu tak luput dari penglihatan reza, dia malu saat lemarinya (benda privasi milik reza) dibuka oleh dante dan pastinya semua jenis pakaian sudah terpampang jelas di mata lelaki itu,

"Jangan membuka lemariku" ucap reza

ANEH!!! . jelas jelas lemarinya baru saja ditutup dan reza baru menyuarakan kalimat tadi.

"Terlambat dude, sekarang kau bersiap!Aldo sudah stay didalam ring"

"OMG aku lupa dante.!!!: Teriak reza

Dia langsung berlari menenteng pakaian yang diberikan dante padanya.
BRAKK!! suara pintu kamar mandi tertutup keras membuat Dante sedikit terkaget.

"Omg aku lupa dante" cibirnya yang menirukan gaya bicara reza, ia langsung berbaring sambil menunggu reza bersiap.

Reza membuka pintu kamar mandi lagi, menampakan kepala cantiknya saja.

"apalagi R?"

"Ayah marah kenapa?" Pertanyaan bodoh lagi lagi terucap

"Kau mandi dulu, nanti ku jelaskan"

Reza menghela nafas, sebelum ia menutup pintu lagi lalu menyeburkan diri ke batt rub.

15 menit akhirnya reza keluar dari kamar mandi,memakai tangtop dan boxer putih

"Ayo berangkat!" Ajak reza,
Dante segera berdiri lalu menatap gadis didepannya dari bawah keatas dan matanya terhenti saat melihat wajah cantik reza yang masih basah

"Jauhkan Pikiran MESUM mu!!" Sindir reza

"Kau yakin hanya memakai pakaian ini" Tanya dante ragu

"Jelas saja TIDAK!" reza meraih jaket levis yang berada di gantungan dekat ranjang kemudian berjalan ke arah pintu di ikuti oleh dante yang berjalan menyusul

Mereka berjalan beriringan menuju lantai satu.

"Kenapa ayah marah?"

"Entahlah aku tidak tau, kata nya sedari 1 jam lalu ayah membangunkanmu dan tidak berhasil hingga menyuruhku untuk membangunkan putrinya sendiri" Jelas dante, suaranya terdengar mencibir

"Ya ampun! Jadi ayah marah karena hal itu hhaaha"
Reza segera menghampiri ayahnya yang duduk diteras sambil menikmati secangkir kopi.

"Kau marah ayah?" Reza bertanya sambil tubuhnya memeluk leher Antonio

"Tidak" Jawab antonio singkat

"Aku tau ayah marah, jangan marah lagi itu tidak baik!" ucap reza lalu melepas pelukannya
"nanti ayah cepat tua" Lanjutnya kemudian berlari menuju montor sport dante

SILENT POUNCE💣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang