Di dalam ruangan begitu gelap. Di luar bulan dan bintang bersinar terang, tapi sinar mereka tampak tidak berpengaruh besar di dalam ruangan yang tetap gelap itu. Lord Voldemort, Penyihir Hitam dunia sihir, berdiri tegak. Tangan pusatnya terkepal erat di belakang punggungnya. Mata merahnya fokus pada dinding di depannya. Dia berjuang untuk melawan kemarahannya.
Dia perlahan berputar untuk melihat satu Pelahap Maut yang berdiri di ruangan itu.
Bella berdiri, gemetar, dan menggigil. Tangannya terkepal pula di sisinya. Kepalanya, seperti selalu yang tuannya minta, menunduk saat ia menunggu permintaan. Ia menghirup napas dengan kasar seperti ia mencoba menjaga tangisannya.
Lord Voldemort mempelajari Bella dengan hati-hati sebelum berbicara.
"Kau harus berterima kasih dia pergi, Bella. Jika dia di sini, aku akan membunuhnya sendiri," dia mendesis.
Bella mendongak perlahan, matanya dipenuhi air mata tapi tidak ia jatuhkan. Ia memandang tuannya, tidak mengutarakan satu katapun.
Tanpa perkataan lagi Lord Voldemort pergi, meninggalkan Bella sendirian, berjuang menahan air mata agar tidak jatuh.
Harry terbangun. Dia membutuhkan beberapa saat untuk mengendalikan diri. Dia belum pernah memimpikan Bella sebelumnya. Mimpinya selalu tentang Voldemort. Biasanya Voldemort akan selalu mencari Harry sebelum ia terbakar dalam api. Beberapa kali mimpinya dimulai dari ingatannya. Ingatan tentang Voldemort dan Harry. Mereka selalu menghabiskan waktu sulit bersama. Melihat bagaimana hal itu terjadi di antara mereka hanya membuatnya sulit untuk menerima bahwa dia telah membunuhnya.
Harry berdiri dan berjalan ke kamar mandi. Dia menciprati wajahnya dengan air dingin. Itu selalu membantunya untuk mengenyahkan gambaran mimpinya.
Harry melihat cermin, fokus pada mata merahnya, wajah lelah, dan pucat. Mimpinya bertambah buruk.
"Bella."
Begitu mengejutkan melihatnya setelah begitu lama. Kenapa dia memimpikannya? Dan tadi itu mimpi apa? Dia tidak ingat pernah melihat zbella kacau ataupun menangis. Harry bertanya-tanya bagaimana bisa dia melihat sesuatu yang bukan dari Ingatanmu. Dia bahkan tidak ada di sana bersama mereka. Tidak ada satu orang pun di sana selain Voldemort dan Bella.
Harry tidak mau memikirkan tentang mimpinya tapi itu tidak bisa. Itu adalah kali pertama dia melihat ingatan yang tidak ada. Tapi Harry tahu, meskipun dia tidak ada di sana, mimpi itu tentang dirinya. Voldemort sedang membicarakannya. Apa yang ia katakan tadi?
'Jika dia di sini, aku akan membunuhnya sendiri.'
Dengan ngeri Harry mengingat ingatan itu. Saat itu dia berumur sepuluh tahu, mencoba untuk bersembunyi bersama Peter Pettigrew. Sebelum Voldemort menghapus ingatannya,ia mengatakan padanya untuk tak usah cemas, semuanya akan kembali sebagaimana harusnya. Ketika Harry akan kabur darinya dan berkata bahwa dia akan menjadi satu orang yang akan tau kebenaran tentangnya dan kemudian dia akan meninggalkannya, Voldemort mengatakan hal yang sama padanya seperti yang di mimpi.
'Percayalah, Harry, jika hari itu datang, aku yang akan membunuhmu sendiri.'
Harry tahu tanpa keraguan kalau Voldemort memberitahu Bella hal yang sama ketika Harry menghancurkan Horcrux-nya. Ingatan itu adalah waktu kalau Voldemort tahu Horcrux-nya dihancurkan. Mungkin Voldemort bahkan juga tahu kalau Harry tidak punya jalan kembali selain membunuhnya.
Menghela napas dalam-dalam, Harry kembali ke tempat tidur. Ketika Voldemort bicara, suaranya dipenuhi kebencian. Sengatan dalam suaranya lebih mengganggu dari kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Part Of Me ✔️
FanfictionSTORY BY KURINOONE SINOPSIS: Harry mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya tanpa Voldemort. Tapi terkadang masa lalumu menolak untuk meninggalkanmu. Buku kedua dari Dark Prince. Note : Ini adalah Sequel dari 'The Darkness Within'. Aku me...