Lily melirik jam sebelum meneguk kembali kopinya. Sekarang sudah jam sepuluh dan Harry belum pulang juga. Dia tidak mau membicarakan itu lagi. Dia tidak mau berdebat dengan James lagi. Di tidak bisa mengerti kenapa James menolak untuk pergi dan mencarinya. Setelah semua yang mereka perdebatkan, jika semua terserah padanya, dia akan keluar, mencarinya.
Lily mengehembuskan napas frustasi dan mengusap pelipisnya, berharap sakit kepalanya pergi. Dia benar-benar marah pada Harry. 'Kenapa dia melakukan ini lagi?' pikirnya. Ini adalah ketiga kalinya Harry kabur dan selalu di saat-saat spesial. Pertama kali saat pesta musim panas di rumah. Oke, dia mengaku kalau itu bukan salah Harry. Dari apa yang Damien katakan padanya, itu adalah Neville yang sangat marah pada Harry. Jadi Harry dimaafkan. Kedua kalinya saat ulang tahun Damien. Lagi, alasannya bagus. Harry mendatangi pemakaman Bella dan tidak mengatakan apapun padanya. Memikirkan tentang ini masih membuat hatinya merasa iri. Setelah semua yang wanita itu lakukan pada anaknya, Harry masih mencintainya. Lily menyingkirkan pikiran itu, ini bukan saat yang tepat. Lily tahu Harry pasti juga memiliki alasan kenapa ia pergi meninggalkan pesta di rumah Weasley. Tapi dalam seumur hidupnya dia tidak memikirkan kalau ini bisa terjadi.
Ketika mereka sadar Harry lari dan pergi, mereka mencoba untuk mengikutinya tapi Harry lenyap. Damien mencoba untuk menghubunginya menggunakan telepon ketika mereka sampai di rumah tapi Harry tidak menjawab. Lily merasa kasihan pada Ginny, ia terlihat sedih. Dia melihat ada air mata ketika ia mendengar Harry pergi. Molly langsung menanyai anaknya dan meminta jawaban apa yang telah mereka katakan padanya. Tapi semua anaknya terlihat syok setelah mendengar Harry pergi. Sejauh yang mereka katakan, Harry memiliki hari yang baik.
Lily mendesah lagi dan meminum kopinya. Dia benar-benar lelah, tapi dia tidak mau pergi tidur sampai Harry datang. Dia mengirim tatapan kesal lain ke James ketika ia berbicara dengan pelan kepada Remus dan Sirius. Damien duduk dalam diam di sudut ruangan. Beberapa hadiah di bawah pohon masih belum terbuka. 'Sisi lain Natal!' pikir Lily sedih.
James mencoba untuk mengatur pikirannya untuk tidak memikirkan Harry. 'Dia tujuh belas!' pikirnya. 'Dia bisa menjaga dirinya sendiri. Aku tidak akan keluar mencarinya lagi'. Sisi lain dari James ingin pergi dan menemukan anaknya dan mengembalikannya, tapi James tahu dia tidak bisa seperti ini terus. Sudah berapa kali dia pergi dan mencari Harry? Harry harus berhenti melakukan ini.
James melihat anak termudanya, tampak kacau. Dia mencoba untuk menyuruh Damien untuk membuka hadiahnya, tawaran itu hanya untuk membuat suasana kembali tenang tapi Damien menolaknya. Katanya ia ingin membuka hadiahnya bersama kakaknya. James tidak punya jawaban untuk itu.
Remus dan Sirius bersedia mencari Harry, tapi James membuat mereka tetap tinggal. Tidak ada ataupun yang akan pergi mencarinya. Harry bisa menemukan jalan pulangnya sendiri. James menahan kemarahannya. Dia tidak akan membuat kacau keadaan lagi.
Suara berisik tiba-tiba muncul membuat perhatian semua orang tersentak. Seseorang tanpa rasa bersalah membuka pintu depan dan masuk. Lima orang di ruang tengah cepat-cepat keluar. Mereka semua mendengar tabrakan keras dan seseorang menyumpah. James adalah orang pertama yang sadar dan menangkap Harry. Ia sedang terpuruk di atas lantai. Ia memukul lantai dan mencoba berdiri, ternyata itu adalah sumber dari suara tabrakan tadi.
Harry memandang kelima orang yang berdiri menatapnya. Ia memberi mereka seringai sebelum berdiri.
"Hai!" katanya ketika ia bisa berdiri.
"Siapa yang menaruhnya di sana?" tanyanya menunjuk langsung pada mantel yang jatuh.
James dan Lily melihat anaknya dengan mata lebar. Ia bersikap aneh. Mereka tidak pernah melihat senyum seperti itu sebelumnya. Matanya terlihat layu. Cara berdirinya juga tidak beraturan. Ia berjalan dan kesulitan menyeimbangkan dirinya membuat ia jatuh kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Part Of Me ✔️
FanficSTORY BY KURINOONE SINOPSIS: Harry mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya tanpa Voldemort. Tapi terkadang masa lalumu menolak untuk meninggalkanmu. Buku kedua dari Dark Prince. Note : Ini adalah Sequel dari 'The Darkness Within'. Aku me...