Revenge: One

3K 497 78
                                    

Namanya Park Siyeon, anak yang sering disebut-sebut sebagai gadis paling cantik di sekolah. Lahir dari keluarga kaya, selalu jadi salah satu siswa yang dapat nilai tinggi dan sudah tidak perlu diragukan lagi popularitasnya, julukan cewek yang punya segalanya memang pas buat diri seorang Park Siyeon.

Pokoknya Siyeon itu seperti ratu. Bebas melakukan apa pun dan semua orang tunduk padanya.

"Yeon, mau ke kantin apa pesen delivery aja?" tanya Nancy.

"Delivery aja deh, males gue nyatu sama banyak orang di kantin. Gerah." Balas Siyeon. "Lix, gue mau delivery makanan nih, lo mau nggak?"

Felix mengangguk mengiyakan. "Gue juga males ke kantin. Makan di kelas aja."

"Yaudah, tapi nanti lo yang ambil makanannya ke gerbang. Gue yang bayar." Ujar Siyeon. Felix mengangguk.

"Oh ya, Yeon." Nancy menyenggol lengan Siyeon. "Lo tau gak, Seoyeon pindah sekolah."

"Hah? Ada yang pindah lagi?" tanya Siyeon.

Nancy terkikik sambil mengangguk. "Baru kita ganggu dikit aja ketakutan sampe pindah. Emang kita tuh serem ya, Yeon? Perasaan gue cantik, deh."

Siyeon ikut tertawa. "Sadar diri kali dia. Padahal gue cuma gemes aja liat dia sok alim di sekolah padahal tukang keluyuran kalo malem."

"Gemes lo berdua tuh sampe bikin anak orang pengen bundir." Sahut Felix yang tiba-tiba muncul diantara Siyeon dan Nancy. Kedua gadis itu menatap Felix dengan alis terangkat.

"Bundir? Bunuh diri? Siapa yang bunuh diri?" tanya Nancy.

"Liat tuh tangannya Nakyung," ucap Felix. "Saking stresnya sama lo berdua dia sampe cutting begitu. Ngilu gue liatnya, apa gak sakit?"

"Dih, sinting." Sahut Nancy enteng.

Felix hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gue sih bodo amat sama Nakyung atau Seoyeon mau sakit atau mau berenti sekolah, tapi lama-lama pegel liat lo berdua, seriusan dah."

"Yaudah, gak usah diliatin." Balas Siyeon. "Ribet banget lo jadi cowok."

Felix menghela napas pelan. "Terserah, lah." Katanya.

Siyeon dan Nancy kembali sibuk dengan obrolan mereka tentang berbagai brand make up edisi terbaru, sementara Felix cuma sibuk dengan ponselnya sambil sesekali menguping pembicaraan kedua sahabatnya itu.

"Cy, liat tuh si bucin." Ucap Siyeon sambil mengarahkan pandangannya pada seorang gadis berkuncir kuda yang baru masuk kelas.

Felix mengikuti arah pandang Siyeon. "Hyujin Kim maksud lo? Bucin?"

"Bucinnya Jeno." Terang Nancy.

Siyeon mengangguk. "Kemaren kan gue spill di story instagram tentang kelakuan dia yang sok-sokan nerror gue itu." Jelas Siyeon. "Lo liat reaksi dia gimana sekarang? Gak punya malu banget. Masih aja nampang tuh muka di kelas ini."

Nancy tergelak sinis. "Gak tau diri ya, Yeon?"

Siyeon mengangguk. "Samperin, Nan." Perintah Siyeon.

Nancy mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. "Heh, tukang halu!"

Siyeon berdecak. "Sok nggak ngerasa lagi tuh anak." Ucap Siyeon. "Woy, Kim!" bentak cewek itu.

Cewek pemilik nama Hyunjin itu menoleh pada Siyeon dengan wajah datar.

"Gak tau malu apa gimana sih lo?"

Hyunjin yang awalnya terkejut malah berdecih, membuat Nancy dan Siyeon mengerutkan keningnya. Semua anak di kelas diam-diam memusatkan perhatian pada mereka.

"Kenapa? Emang gue harus takut sama lo?" tantang Hyunjin.

"Woy, lo tuh udah ngaku-ngaku jadi pacarnya Jeno dan bilang Siyeon ganggu hubungan kalian lah, terus segala nerror Siyeon pake nomor gak dikenal juga. Jeno tuh bahkan nggak pernah ngaku pernah pacaran sama lo. Gak usah halu." Cecar Nancy.

Felix hanya bisa mendesah pelan melihat kelakuan temannya itu. Merasa risih, namun memilih untuk tidak ikut campur.

"Udah lah, Nan. Gue udah gak butuh mantan kayak Jeno." Ucap Siyeon. "Hyunjin, gini ya, gue sama Jeno bahkan udah lama putus, terus kenapa lo malah ngungkit kalo gue ini alasan lo putus sama dia dulu, sih? Sampe maki-maki gue pake akun anonim dan nyebar berita yang nggak-nggak di auto base sekolah, mau gue laporin atas pencemaran nama baik?"

Mendengar itu, Hyunjin tersenyum miring seakan tidak bersalah. "Gue muak aja liat kelakuan busuk lo."

Siyeon mengepalkan tangannya, merasa benar-benar kesal. Baru kali ini ada yang melawan omongannya dan ia benci itu.

"Lo yang busuk ya!" balas Siyeon.

"Yeon, udah lah." Ucap Felix, akhirnya.

Hyunjin kembali tersenyum tanpa menanggapi omongan kasar Siyeon, lalu pergi dari hadapan ketiga anak itu dengan langkah lebar.


DAREDEVIL:
revenge













masih awal kok, semoga ga bosenin ehehe

DaredevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang