Malam ini orang tua Siyeon pergi untuk mengurus urusan pekerjaan ke luar kota, alhasil Siyeon harus tinggal di rumah sendirian. Nancy pun dengan senang hati menemani Siyeon malam ini.
Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah keluarga Park itu biasanya hanya bekerja sampai jam empat sore, jadi kalau malam hanya ada Siyeon dan keluarganya. Mungkin untuk malam ini, hanya ada Siyeon sendirian.
"Yeon," panggil Nancy yang tengah duduk bersandar di sofa kamar Siyeon. Pandangan gadis itu terpaku pada layar ponselnya.
"Hm?" sahut Siyeon.
"Haechan chat gue terus masa." Ujar Nancy.
Mendengar itu, Siyeon menoleh pada Nancy lalu mengerutkan kening. "Ngapain?"
Nancy mengedikan bahu. "Dia juga ngajak gue balik bareng. Gak tau kenapa, gue agak males gitu jadinya sama dia, Yeon."
Siyeon tersenyum miring. "Dia naksir lo, Nan. Kalo gak suka ya tinggal tolak."
"Dijauhin aja gitu?" balas Nancy. "Kalo dia kesinggung? Gimana ya, Haechan tuh anaknya baik banget."
"Ya terus? Tolak aja langsung, gak usah pake basa-basi. Bodo amat lah gak usah pikirin perasaan dia segala mau kesinggung kek mau marah kek. Hyunjin aja sabar gue tolak mulu."
"Beneran gapapa?"
Siyeon mengangguk. "Lagian gue gak akan biarin lo deket-deket Haechan. Apa gunanya sih dia buat lo? Paling yang ada nanti cuma nyakitin."
"Iya juga, sih." Nancy akhirnya mengangguk. "Iya kali ya, gue bodo amatin aja?"
"Iya. Pokoknya nggak boleh ya lo deket-deket sama dia." Kata Siyeon.
Nancy mengangkat sebelah alisnya, namun buru-buru mengangguk saat Siyeon menatapnya dengan tajam.
"By the way... Kenapa sih lo selalu ngelarang gue deket sama cowok, Yeon?" tanya Nancy akhirnya. "Dulu pas Sanha suka sama gue juga lo larang, kan?"
"Karena gue cemburu."
"H-Hah?"
Siyeon mengibaskan tangannya di depan wajah Nancy dengan cepat. "Heh, gue normal, ya. Maksudnya gue cemburu tuh karena lo bisa lupa sama sahabat sendiri kalo udah asik sama pacar lo."
Jelas, Siyeon tak mau kehilangan kacung setianya.
"Gitu... ya?"
"Lo tega apa ngebiarin gue sendiri?"
"Nggak lah!" tukas Nancy.
Drrtt... Drrttt...
Satu panggilan masuk tiba-tiba muncul di layar ponsel Siyeon, membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk kembali menyeramahi Nancy.
Unknown number.
Ia berdecak seraya menjawab panggilan tersebut.
"Halo?"
"Halo? Siapa, ya?"
Tidak ada jawaban.
"Halo? Ini siapa?" tanyanya lagi.
Namun tetap saja ia tidak mendengar sahutan dari ujung telepon.
"Siapa?" tanya Nancy.
Siyeon mengedikan bahunya lalu memutuskan panggilan telepon.
Drrtt... Drrttt...
"Aish! Apaan sih nih orang?"
Cewek itu kembali mengangkat teleponnya, namun hasilnya masih sama. Tidak ada sahutan apa pun disana.