Aku menatapnya, dia juga menatapku. Seperti biasa malam ini penampilannya hancur. Kantung matanya melebar dan kulitnya pucat.
Kemudian tangannya melepas sebatang cigarette yang menempel di bibirnya, masih belum dinyalakan. Bibirnya mengulum senyum tipis.
"Sorry." Dia meraih dua tanganku.
"I think it's over now."
Matanya sedikit lebih membuka.
"What do you mean?"
I feel tired in many reasons. I wanna see the sunrise with you for tomorrow and even after.
Aku ingin merasa aman bersamamu, tidak hanya untuk malam ini. Aku ingin selalu bersamamu di hari ini, besok, dan selamanya.
"Kita akhiri saja." Kataku.
Dua detik setelahnya dia melempar sebatang cigarette di tangannya.
"No. I won't."
"Renjun, pleaseㅡ"
"You can tell me if you wanna go. And I'll never let you!"
AIRPLANE
©lie-ar
2018prologue
not revised. eng-kor berantakan
Trigger Warning ⚠️
This book contains
sensitive material
relating to:Drugs
Violence
LGBT
SuicidePG-15
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fanfiction❝goodbye until the day we meet again.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Drugs, Violence, LGBT, Suicide PG-15