+ prologue

24.1K 2.9K 87
                                    

Aku menatapnya, dia juga menatapku. Seperti biasa malam ini penampilannya hancur. Kantung matanya melebar dan kulitnya pucat.

Kemudian tangannya melepas sebatang cigarette yang menempel di bibirnya, masih belum dinyalakan. Bibirnya mengulum senyum tipis.

"Sorry." Dia meraih dua tanganku.

"I think it's over now."

Matanya sedikit lebih membuka.

"What do you mean?"






























I feel tired in many reasons. I wanna see the sunrise with you for tomorrow and even after.

Aku ingin merasa aman bersamamu, tidak hanya untuk malam ini. Aku ingin selalu bersamamu di hari ini, besok, dan selamanya.






































"Kita akhiri saja." Kataku.

Dua detik setelahnya dia melempar sebatang cigarette di tangannya.

"No. I won't."

"Renjun, pleaseㅡ"

"You can tell me if you wanna go. And I'll never let you!"











































AIRPLANE
©lie-ar
2018



prologue

not revised

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

not revised. eng-kor berantakan

Trigger Warning ⚠️

This book contains
sensitive material
relating to:

Drugs

Violence

LGBT
Suicide

PG-15

AIRPLANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang