AIRPLANE
Bugh!
Tubuh Renjun menghantam tembok. Kepalan tangan Haechan baru saja menghajar wajah mulus Renjun.
"STOP IT!" Kudorong tubuh Haechan.
Mark segera menahan tubuh Haechan.
"Son of a bitch! Keparat! Bertindak yang benar kau, sialan!" Haechan menendang angin kosong saat Mark dengan susah payah menahan tubuhnya.
Renjun maju dan menyuruhku menjauh.
"Shut your fuckin' mouth up!"
"GO TO HELL, HUANG RENJUN!" Teriak Haechan.
Kami semua berada di lorong apartemen yang sepi tanpa penghuni lain satupun.
"Taeyong hyung ditangkap tadi." Jelas Mark.
Huh?
Setahuku, Haechan adalah adik sepupu dari Taeyong hyung.
Lalu apa hubungannya dengan Renjun?
Tiba-tiba Haechan terlepas dan mendorong tubuh Mark sampai menghantam tembok lain.
Pandanganku berpindah ke arah Renjun. Kulihat dia maju dan menyerang Haechan dalam satu pukulan. Saat Haechan sedikit mundur, Renjun kembali maju.
Kulihat Renjun terus menerus meninju Haechan sampai hidungnya kukira patah karena mengeluarkan darah.
Tubuhku membeku, aku bahkan tidak berani maju untuk menahannya.
Renjun bisa berubah menjadi psikopat hanya dalam satu kedipan mata.
Aku melangkah mundur. Mark kembali bangkit dan menahan Renjun. Dan ketika Renjun dipaksa mundur, Haechan maju dan meninju wajah Renjun.
"FUCK YOU!" Teriak Renjun sambil mencoba maju, hidungnya mengeluarkan darah saat itu juga.
+
Aku duduk di hadapannya, Renjun sesekali mengganti tisu di hidungnya.
"Apa yang terjadi?" Tanyaku.
"Aku tidak tahu."
"You can tell me later."
Namun dia diam.
"Renjun,"
"I can't explain that, Lily!" Bentaknya.
Aku menjauhkan diriku.
"Who are you?" Tanyaku sambil berdiri.
"Sorry." Dia ikut bangkit.
"Stay there!" Aku mundur.
"Maafkan aku." Dia maju.
"Aku ingin pulang." Aku menjauhinya, mengambil tasku dan segera keluar.
"Lily, waitㅡ"
episode O7
komen aja yang banyakkkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fanfiction❝goodbye until the day we meet again.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Drugs, Violence, LGBT, Suicide PG-15