Ada dua fakta lain yang kuketahui sekarang:
Mark, dia kembali ke negara asalnya setelah terbebas. Aku lega dia baik-baik saja.
Sementara Jaemin dinyatakan bunuh diri di tahun terakhirnya saat berada di tahanan dengan status masih sebagai narapidana.
"Tahun terakhirnya berada di tahanan, kondisi tubuhnya memburuk. Meskipun dia tidak mencoba bunuh diri seperti yang Jaemin lakukan berkali-kali, keadaan Renjun terlihat lebih mengerikan." Ujar Jeno.
"Dia terlalu kurus dengan kulit pucatnya, matanya juga terlihat cekung. Aku tidak tahu apa yang terjadi di sel nya."
Mataku sudah tidak bisa berair.
"Setelah bebas beberapa bulan lalu, aku memintanya untuk tinggal bersamaku. Tapi Renjun seperti manusia yang hanya memiliki setengah nyawa."
"Aku tidak pernah mendengar suaranya lagi saat itu, tapi terkadang dia bergumam. Mencoba menghubungi keluarganya punㅡ"
Aku menoleh.
"What?" Tanyaku.
"ㅡtidak berhasil. Mereka sepertinya sudah menganggap Renjun mati."
"Lalu apa?" Tanyaku lagi.
"Hidungnya sering mengeluarkan darah. Aku memeriksakannya dan dokter bilang ada sedikit kerusakan pada jaringan otaknya karena benturan. Lalu hatinya sudah tidak bisa berfungsi baik. Aku mencoba mencari donor hati tapi tidak semudah mendapatkan organ tubuh lain."
Kalau aku melihatnya saat itu dan keadaannya seperti itu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
Jeno tidak meninggalkan foto Renjun saat keadannya begitu. Untuk ini, aku sedikit kesal.
Ini sudah dua bulan berlalu sejak aku bertemu dengan Renjunku di pemakamannya untuk yang pertama kalinya.
Dan aku baru mengatakan pada Jeno kalau aku baru siap mendengar penjelasannya hari ini.
Lagipula aku tidak bisa terus menerus seperti ini. Hidupku tidak bisa berhenti begitu saja.
"Lily, I have to apologize."
Aku menoleh.
Apa lagi?
Jeno menyembunyikan sesuatu dariku?
"Apa yang kau sembunyikan?" Tanyaku.
Jeno mengeluarkan selembar kertas dengan sobekan tidak rapi juga kusut dari balik saku dalam jaketnya.
Tulisannya berantakan seperti tangan yang sedang menulisnya bergemetar.
Tintanya juga tidak terlalu tajam, tapi aku mencoba membacanya.
"Aku menemukannya dekat tempat sampah di kamarnya sehari setelah pemakamannya selesai."
Aku masih mencoba membaca tulisan itu.
"Maaf karena aku membacanya. Aku sebenarnya tidak tahu dia menulis itu untuk siapa, tapi setelah bertemu denganmu aku tahu kalau itu, ditulis Renjun untukmu, Lily."
Kau harus hidup dengan bahagia. Semua kecemasanmu sudah selesai sampai disini. Tidak akan ada lagi rasa takut seperti saat kau bersamaku saat itu.
Tapi aku akan tetap bersamamu sejauh apapun itu seperti yang pernah kukatakan padamu. Aku akan ada sebagai apapun sehingga denganku mulai saat ini tidak akan membuatmu takut lagi.
Maafkan aku. Aku menghancurkan janjiku untuk tetap hidup karena sepertinya aku tidak bisa.
Aku tahu, kau mungkin mencintai orang lain saat ini. Dan kalau benar, itu menyakiti hatiku.
Salahku.
Aku mengusap sudut mataku. Sisanya aku tidak bisa membacanya karena Renjun mencoret-coretnya bahkan sampai kertasnya rusak karena goresan ballpoint.
Renjun, Tuhan memintamu kembali padahal aku tidak menginginkannya. Apapun yang terjadi, kita akan bertemu lagi 'kan?
Selamat tinggal sampai nanti kita bertemu lagi!
officially end
❗❗❗TRAILER❗❗❗
((( maaf jelek, aku nga jago )))
Annyeong hello!!!
Terimakasih sudah mau baca AIRPLANETerimakasih buat semua support dan komen recehnya, aku seneng bacanya😅 Terimakasih sudah mau baca cerita berantakan hasil ngotak nggak jelas ini
Semoga sepanjang cerita ini berkibar kalian enjoy (dan siders juga, aku doain weh) sidersnya deres banget
mau tanya, tapi harus dijawab!
tinggal jawab doang anjir mageran ngetik lukalian tau airplane dari mana?
gimana rasanya baca cerita ini?
jangan benci ke haechan ya, karena aku sayang dia!
ayo tambah lagi reading list kalian
dari work list aku. papay!©lie-ar
2018
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fanfiction❝goodbye until the day we meet again.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Drugs, Violence, LGBT, Suicide PG-15