AIRPLANE
Sudah kubilang hidup Renjun selalu saja berbelit.
Langit gelap, membuatku menerka-nerka apakah Renjun baik-baik saja? Dimana dia? Apa yang sedang dia lakukan?
Taeyong Lee, pemegang sekaligus pemimpin Zero Mile yang selalu aman terlibat jual beli obat penenang dan weeds , ternyata kali ini dia tertangkap dalam keadaan high di apartemennya.
Sudah bukan rahasia bagiku mengetahui anggota gangster; Zero Mile pernah menggunakan hal-hal semacam itu.
Sementara Renjun adalah tangan kanan Taeyong, dan Haechan adalah orang yang mengambil keuntungan tersendiri.
"Aku sudah lama mengetahui soal tindakan Haechan, hanya saja Taeyong hyung selalu bersikap baik dan tidak ambil pusing." Jelas Mark.
Haechan mengenalkan pelanggan baru yang ternyata komplotan mafia Jepang dan melebihkan harga weeds tanpa sepengetahuan yang lain.
Beberapa orang didalam sudah mengetahuinya, bahkan ketika Taeyong mengetahuinya dia memilih tidak ambil pusing.Diluar dugaan, Taeyong tertangkap sebelum barang dikirimkan. Sementara semua uang dari pihak Jepang masuk kedalam rekening pribadi Haechan.
Dan semua barang edaran milik Zero Mile dikuasai Taeyong, sementara Renjun masih belum bertemu dengan Taeyong untuk membicarakan masalah ini.
Lagipula kalaupun bertemu, Renjun tetap tidak bisa bicara soal ini di kantor polisi.
Sementara Haechan yang sudah terikat kontrak dengan orang Jepang mendapat peringatan berupa ancaman karena dianggap main-main.
Haechan lebih memilih tidak mengembalikan uang dari pihak Jepang dan melakukan negosiasi untuk memberi Zero Mile waktu untuk mengirimkan barangnya.
Sementara barang milik Zero Mile disita aparat kepolisian Seoul sebagai barang bukti ketika Taeyong ditangkap.
Kalau saja Renjun sempat bertemu dengan Taeyong, setidaknya dia bisa bertanya bagaimana dia harus bertindak.
"Lalu bagaimana keadaan Taeyong?" Tanyaku.
"Tidak ada yang datang sebagai perwakilannya."
"Apa maksudmu?"
"Bukankah kami semua akan tertangkap kalau salah satu diantara kami semua menjadi perwakilan sebagai keluarga Taeyong?"
Huh?
Bahkan Mark akhirnya menyebut nama ketuanya tanpa embel-embel hyung.
"Listen to me, Lily. Renjun always do anything for you, everything you want. Don't make him stress because of you."
"What do you mean?"
"Do you think that I don't know?" Dia mencondongkan tubuhnya kedepan.
Aku memaksa Mark mendatangiku di cafetaria sekitaran universitas. Mark sebenarnya menempuh pendidikan di universitas yang sama denganku, tapi dia dikeluarkan.
"Last night, I was there." Ujarnya.
Aku menatapnya, bingung.
"Semalam aku bersama Renjun."
Sontak mataku membelalak.
episode O9
leave ur comment
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fanfiction❝goodbye until the day we meet again.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Drugs, Violence, LGBT, Suicide PG-15