O8. goodbye (🎵)

6.6K 1.5K 118
                                    

AIRPLANE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AIRPLANE





















Kulihat jam, jarumnya mulai kengarah tepat ke angka sembilan.

Langit diluar gelap, namun jutaan lampu Seoul membuatnya terang seolah-olah tidak ada garis istirahat bagi setiap orang.






DUGH!

DUGH!






Seseorang ada diluar pintuku, aku bangkit.






DUGH!






Tidak berani membuka, kulihat lewat celah kecil di pintuku.

Buru-buru kubuka pintuku.

"What happen? " Tanyaku.

Air mataku tiba-tiba keluar melihat laki-laki di hadapanku.

Renjun datang malam ini. Dia ada di hadapanku.

Mata kanannya memar dan berwarna gelap sampai bengkak dan tertutup. Tulang pipinya juga memar sampai menggelap. Dahinya mengeluarkan darah. Kulihat juga punggung tangan kirinya lecet mengeluarkan darah.

Alih-alih menjawabku, dia menggenggam tanganku. Malam ini aku menyesal meninggalkannya tadi sore. Aku menyesal tidak berusaha untuk lebih menahannya.

"Jangan menangis." Ucapnya pelan.

Suaranya benar-benar parau dan sedikit serak.

"Apa lagi ini?" Tanyaku.

Lagi, dia tidak menjawab.

Sejenak hening.

"Renjunㅡ"

"Kau bisa bebas sekarang." Ucapnya.








Tunggu sebentar.








"Apa maksudmu?" Tanyaku.

"Kau bisa pergi dariku. Maaf aku tak cukup melindungimu."

"Apa yang kau bicarakan?"

Tangisanku mulai pecah.

"If the rain stops, I will comes to you."

Rain?

"I don't get it."

"If we meet in another day, please act like you never know me."

"How can Iㅡ"

"You can sleep well tonight. Then when you wake up, there's never you and I in our life."

Ribuan anak panah menancap di inti jantungku.

Pelan-pelan pertahananku runtuh seluruhnya.

"I-I can't,"

"Yes, you can. Trust me."

"This is not funny, Renjun!"

"Kau bilang kau takut bersamaku."

"Lalu kenapa kau menahanku beberapa hari lalu?!"

Dia terdiam.

Otot-otot kakiku melemas, aku meraih knop pintu dan bertahan dengan kepala yang mulai pusing.

"Forget me. So I will forget you too."

Setelah mengucapkan kalimat itu dia pergi dari hadapanku.

"Renjun, please don't,"






































episode O8


AIRPLANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang