AIRPLANE
"Maafkan aku." Ucapnya pelan.
Pelukannya hangat, namun tidak memberikan rasa aman.
"Aku ingin mengakhiri semuanya. Lupakan aku."
Dia mengeratkan pelukannya.
"Jangan pergi dariku."
"Aku lelah terus menerus seperti ini, Renjun! Kumohon mengertilah!"
"Aku akan meninggalkan semua ini saat waktunya tepat. Kumohon beri aku waktu lagi."
"I can't." Aku mendorong tubuhnya.
Bau alkohol cukup menyeruak kedalam hidungku saat dia memelukku.
Tangannya menggenggam dua tanganku. Dia sedikit merunduk menyejajarkan pandangannya denganku.
"I promise you."
Aku menangis lagi.
"You and I will be safe, Lily. Trust me."
"How can I trust you!"
"Aku tahu ini sulit. Tapi berusalah percaya padakuㅡ"
"Sampai kapan?"
Dia menghela nafasnya dan menyeka air mataku.
"Kau ingin sendiri?" Tanyanya.
Aku menggeleng.
"Lalu kenapa ingin pergi dariku?"
"I feel scared for being with you."
Kujawab pelan, masih dengan tangisan yang ditahan.
"Apa yang kau takutkan?"
Tatapan matanya menenangkan, setenang nada bicaranya. Namun ternyata kehidupannya jauh dari semua ketenangan yang ada padanya.
"Semuanya terasa melelahkan dan menakutkan untukku. Aku selalu takut kauㅡ"
"Dengarkan aku," dia merangkum tubuhku dengan kedua lengannya. "aku mengerti semua ketakutanmu. Aku mengerti semua yang kau rasakan. Tapi aku akan selalu melindungimu sejauh apapun itu."
"..."
"Dan kalaupun sesuatu mengejarmu, aku akan menjagamu. Kalau mereka ingin merenggutmu, aku akan menggantikanmu."
Menggantikanku?
"Aku mungkin tidak bisa membuatmu merasa aman, tapi kau akan selalu aman selama aku ada denganmu."
Kupukuli dia.
"I'll give you everything you want. But don't leave me."
episode O1
vote and leave your comment. 사랑해
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fanfiction❝goodbye until the day we meet again.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Drugs, Violence, LGBT, Suicide PG-15