LI. JIN'S PURPOSE

3.6K 605 598
                                    

Selamat hari Minggu~💃

Bagi yang besok mulai kerja, semangat yaaa~💪💪

Buat minhana29 sama PinkAlpaca_ yang uda ngelobi dari kemaren buat luncurin chapter hari ini, nih yak wkwk 😅

Chapter ini mari kita lihat apa yang sebenernya dibicarakan Seokjin dan Yoongi di chapter Secret~💁

Seperti biasa, selalu gue sampaikan makasih banyak karena uda mampir baca kemari, kasih gue bintang2, juga komenan, dari yang gokil, lawak, emot doank, sampe komenan berisi teori~ 😁😁😘

Gue enjoy banget bacanya huehehe~😋

Happy Reading~:)

Seokjin turun dari bus, ia sedikit bersyukur dalam hati sudah bisa berjalan agak normal. Matanya memandang bangunan tinggi dengan nuansa putih di hadapannya dari bawah ke atas. Seokjin baru akan melangkahkan kakinya memasuki gedung itu, akan tetapi matanya lebih dulu menangkap mobil biru yang familiar. Range Rover Namjoon.

Seokjin menundukkan kepala, buru-buru menyembunyikan dirinya di antara kerumunan orang yang masih mengantri akan masuk ke bus. Kenapa Namjoon ada di sini?! Batin Seokjin sudah ketakutan. Seokjin terus mengamati, hingga Namjoon menghilang masuk ke dalam lift.

Kemudian Seokjin teringat ucapan Namjoon semalam, perihal ia yang akan menemui Yoongi. "Jadi benar Namjoon menemui Yoongi, ya," Seokjin hanya bergumam hampa.

Seokjin sempat berdiam diri sejenak untuk sekedar berpikir, kemudian seolah menemukan ide, mengedarkan pandangannya. Ketemu! Seokjin berjalan menuju minimarket di seberang apartemen Yoongi.

***

Namjoon sudah jauh lebih tenang ketimbang tadi saat di lift. Namjoon mengangkat jarinya untuk menekan tombol merah bulat di samping pintu apartemen Yoongi.

Namjoon berdebar, menanti Yoongi membukakan pintu. Setengah berharap kalau Seokjin yang akan membukakan pintu itu. Kemudian yang dilihat Namjoon justru rambut merah milik Hoseok. Namjoon menaikkan sebelah alisnya, heran.

"Apa yang kau lakukan di sini, Hoseok?" Namjoon bertanya lebih dulu dengan nada tidak suka. Ia tidak suka Hoseok berakrab ria dengan Yoongi hingga bisa membukakan pintu untuknya.

Hoseok tidak menggubris pertanyaan Namjoon, "Masuklah dulu."

Namjoon masuk ke apartemen Yoongi ragu-ragu. Lalu tatapan matanya bertemu dengan monolid si pemilik apartemen yang memandanginya datar.

Hoseok menutup pintu, berjalan mendahului Namjoon, "Bukankah harusnya besok kau baru kemari, Namjoon?" bukannya menjawab Namjoon, Hoseok justru melemparkan pertanyaan pada Namjoon.

Sekarang giliran Namjoon tidak menghiraukan Hoseok, ia berjalan mantap hingga sampai di hadapan Yoongi, bertanya to the point, "Di mana Seokjin?"

Yoongi mendongak lalu ikut berdiri menatap Namjoon malas, "Ini apartemenku, bukan apartemen Seokjin. Dia tidak ada di sini, pergi kau." Yoongi mengusir Namjoon tanpa basa basi tetap dengan nada datar. Ia malas meladeni manusia sumbu pendek di hadapannya.

Yoongi ingin berlalu ke kamar tidur, akan tetapi lengannya dicekal oleh Namjoon. Yoongi meringis, melepas cekalan tangan Namjoon lalu memandang pria yang lebih tinggi itu sengit. "Mau apa kau, sialan?!"

Namjoon menatap Yoongi tak kalah sengit, "Katakan padaku di mana Kim Seokjin!!" tiba-tiba saja Namjoon membentak Yoongi. Namjoon yakin kalau Yoongi hanya berpura-pura tak tahu, sebab sepengetahuan Namjoon, hanya Yoongi lah sahabat dekat Seokjin. Hoseok berusaha menengahi dengan berdiri di hadapan Namjoon, berjaga-jaga agar keduanya tidak sampai berkelahi.

JUST US [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang