Yuhu~💃
Meet again with me di hari Selasa ini~👀
Makasih banyak untuk semua yang uda mau mampir, pencetin bintang, juga berbagi komennya. Love you guys~💋❤💞
Happy Reading~:)
Taehyung yang sedang ngebut tiba-tiba meminggirkan mobilnya, membuat Jungkook berpegangan kuat pada seat-belt dan sebelah tangan lagi berpegangan di dashboard mobil. Tersentak cukup keras akibat tindakan mendadak Taehyung, Jungkook hanya bisa membulatkan matanya menatap si pengemudi kebingungan. Kenapa berhenti di sini? Memangnya ada Seokjin-Hyung? Batin Jungkook bertanya-tanya sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka.Ini masih di jalan raya, tak terlalu besar, sepertinya mereka memasuki area pinggiran kota, sebab kendaraan mulai tidak seramai tadi. Jungkook baru akan bertanya pada Taehyung, menolehkan kepalanya, mendapati Taehyung tengah duduk tenang dengan mata terpejam. Jungkook memiringkan kepalanya, bertanya dengan suara kecil, "Kau... tidur, Hyung?"
Tidak ada jawaban. Lalu Taehyung membuka matanya, terlihat lebih panik dari sebelumnya. "Sial!" umpat Taehyung sambil melepaskan seat-beltnya. Tangannya mengambil handphone, mengutak-atik aplikasi pencari tempat kemudian menyerahkan handphonenya ke tangan Jungkook setelah menentukan arah menggunakan aplikasi tersebut. "Pergilah ke sana. Seokjin ada di sana. Aku butuh kau sampai di sana secepat mungkin, Jungkook. Kau bisa 'kan?"
"Tapi—" Jungkook baru akan protes, bagaimana caranya ia sampai ke sana? Ia bahkan belum punya surat izin mengemudi. Kenapa tidak berdua saja pikirnya.
Seperti biasa, seolah Taehyung selalu tahu apa yang akan dikatakan Jungkook berikutnya, ia menyela sambil membuka pintu mobil dan keluar dari mobilnya, "Bawa mobil ini, lakukan seperti yang kuajarkan dulu, kau pasti bisa." Taehyung memberi isyarat tangan meminta Jungkook untuk berpindah ke kursi kemudi.
Jungkook dengan cepat melakukan yang diminta Taehyung. Ia langsung melepas seat-beltnya dan keluar dari pintu penumpang, sedikit berlari memutar ke kursi kemudi. Memang benar, Taehyung pernah mengajarinya mengemudikan mobil, tapi itu semenjak ia pindah ke apartemen. Sudah cukup lama ia tidak berlatih, bagaimana kalau ia lupa? Pikiran Jungkook melayang ke ingatan ketika diajari mengemudi, tata caranya. Ia harus mengingat dengan benar agar tidak terjadi kecelakaan.
Setelah Jungkook duduk di kursi kemudi, Taehyung segera menutup pintu mobil dan ingin bergegas pergi, tapi Jungkook lebih dulu menyambar lengan coat tebalnya, dengan mata besar mendongak melihat Taehyung dari kaca mobil yang diturunkan, "Kau sendiri mau kemana, Hyung?" Jujur saja Jungkook sedikit takut membayangkan Taehyung akan pergi meninggalkannya.
Memaksakan diri untuk tersenyum, Taehyung melepaskan tangan Jungkook dari coatnya kemudian melakukan gestur andalannya, mengelus kepala Jungkook lembut. "Ada urusan yang lebih mendesak. Pastikan kau sampai di dermaga itu dengan selamat. Kita bertemu pintu depan dermaga. Apapun yang terjadi nanti, jangan banyak bertanya dan lakukan saja yang kuminta, apa kau bisa melakukannya? Hm?" suara rendah Taehyung terdengar agak mirip ketika ia menginstruksikan Jimin agar segera ke apartemen Yoongi. Otoriter.
Jungkook pun mengangguk secara otomatis, merasakan tangan Taehyung di helaian rambutnya terasa menenangkan sekaligus terasa menghipnotisnya. "Baik, Hyung."
Jungkook meluruskan pandangannya ke jalanan, bersiap mengemudi dengan jantung sedikit berdebar lalu teringat sesuatu, bagaimana Taehyung akan menemuinya kalau mobilnya dibawa oleh Jungkook? Jungkook menoleh lagi ke kiri hendak menanyakan hal itu pada Taehyung, tapi sosok yang dicarinya tak nampak di mana pun. Apa-apaan ini...? Cepat sekali perginya..?
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST US [NAMJIN]
Fanfiction[END] Masa lalu. Terkadang indah, terkadang buruk. Bersyukur jika itu indah. Berdamai jika itu buruk. Kim Seokjin, tampan, humoris, kaya. Tapi gay. Kim Namjoon, advokat, manly, kaya. Tapi ceroboh. Punya masa lalu bersama, namun bagaimana kalau salah...