Yuhuu~ 💃
Sesuai judul, chapter ini tentang ingatan Namjoon yang tersegel yak~👀
Makasih banyak buat semua yang udah mampir kemari, liat-liat, kasih vote, juga komenan yang selalu menyegarkan hari eke~ love you guys~👣❤
Happy Reading~:)
Namjoon terkekeh sambil menutup mulutnya, berlagak elegan. Ia menghentikan tawanya, memandang remeh Yoongi, "Kau pikir bisa membodohiku berkali-kali?" Namjoon berjalan ke arah jendela, menatap keluar, ia melihat sebuah bus yang baru saja bergerak dari halte.
Kemudian Namjoon kembali menatap Yoongi tajam, "Kau kira aku tidak tahu itu hanya karanganmu untuk menutupi kesalahan Seokjin?!" hati Namjoon ingin percaya cerita Yoongi, hanya saja mendengarnya dari Yoongi dan bukan dari Seokjin langsung membuat Namjoon tak suka.
Yoongi geram bukan main mendengar ucapan Namjoon. Ia tidak menyangka otak Namjoon sudah kelewat bebal, bahkan setelah mendengar penjelasannya mengenai rencana sebenarnya di balik pertunangan Seokjin. Ia tak tahan lagi dengan ocehan menyebalkan Namjoon.
Yoongi langsung menghampiri Namjoon dan mengarahkan telapak tangannya ke dahi pria yang lebih tinggi itu dengan wajah penuh amarah, "Lihatlah sendiri masa lalu kita saat SMA, brengsek!"
Bersamaan dengan menempelnya telapak tangan Yoongi yang terasa dingin di dahinya, Namjoon masih bisa mendengar Hoseok berteriak, "YOONGI, JANGANNN!" sebelum akhirnya Namjoon merasa sekelilingnya menjadi gelap.
***
Namjoon membuka matanya, merasa heran karena ia tengah terbaring sekarang. Namjoon bangkit dari lantai yang anehnya tak terasa dingin sama sekali. Namjoon melihat ke sekeliling, di mana ini?
Tunggu dulu... Ini...'kan.. SMAnya dulu.
Namjoon terus berjalan melewati siswa-siswi yang sepertinya tak melihatnya? Namjoon mencoba menghadang jalan salah seorang siswa. Namjoon ditabrak oleh siswa itu, hanya saja siswa itu terus berjalan. Kenapa? Karena Namjoon yang sekarang ternyata transparan.
Namjoon memperhatikan seluruh tubuhnya, baru menyadari bentuk dirinya yang transparan, bergidik ngeri. Kemudian ia teringat ucapan Yoongi sesaat sebelum ia merasakan tangan Yoongi di dahinya, 'Lihat sendiri masa lalu kita saat SMA..'
Namjoon hanya bisa menggumam, "What the hell, bagaimana bisa—" belum selesai ia bicara, Namjoon melihat dirinya versi SMA berjalan setengah berlari ke arah berlawanan. Oke, ini semakin terasa menyeramkan, pikir Namjoon. Ia mengernyit, karena tidak ingat dirinya dulu melakukan itu, jadi Namjoon segera berlari menyusul dirinya sendiri.
Namjoon sudah sampai di belakang dirinya yang lebih muda, memberi jarak beberapa langkah seolah takut terlihat, kemudian matanya menangkap sosok Yoongi dan Seokjin muda. Yoongi mengenalkan Namjoon muda dengan Seokjin. "Apa-apaan ini.."
Bagaimana mungkin..? Jadi Yoongi yang mengenalkan mereka berdua.
Kemudian, sosok Namjoon transparan seperti tersedot masuk ke dalam diri Namjoon muda. Mereka menyatu. Ia dapat melihat segalanya dengan jelas dari dalam diri Namjoon muda. Hingga ke pikiran juga perasaan si Namjoon muda saat ini. Hanya saja tidak dapat menggerakkan atau mengatur apa yang akan dikatakan dan dilakukan oleh si Namjoon muda. What the fuck—batin Namjoon mengumpat takut.
***
Namjoon berjalan setengah berlari menghampiri temannya yang memanggil. Yoongi bilang ingin mengenalkan sahabat baiknya pada Namjoon. Karena Namjoon tidak enak hati ingin menolak, ia pun mengiyakan saja. Namjoon pikir, tak ada salahnya menambah teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST US [NAMJIN]
Fanfiction[END] Masa lalu. Terkadang indah, terkadang buruk. Bersyukur jika itu indah. Berdamai jika itu buruk. Kim Seokjin, tampan, humoris, kaya. Tapi gay. Kim Namjoon, advokat, manly, kaya. Tapi ceroboh. Punya masa lalu bersama, namun bagaimana kalau salah...