Namaku salsa, aku gadis dari indonesia yang kuliah di korea. Alasanku kesini tentunya sudak bisa ditebak, ya aku anak k pop dan pastinya aku kesini karna para biasku. Namun walau begitu tetap aku mementingkan kuliah. Aku punya sahabat disini namanya kim na ji, ya hanya dia temanku karna memang aku tak pernah berkomunikasi dengan siapapun selain orang l2 tertentu.
.
.
.
.
.
.Saat ini aku sedang menunggu na ji di taman kampus karna dia masih ada kelas. Sudah menjadi kebiasaanku untuk menunggu, namun aku tak pernah bosan karna aku ditemani teman setiaku yang selalu bersamaku kapan saja. Yaitu dairy. Ya memang aku selalu membawanya, karna saat aku bosan hanya dia yg menemaniku.
Sudah hampir 1 jam aku menunggu na ji dan sekarang ia sedang berlari kearahku. Juga senyuman manis tertempel di bibirnya, juga lesung pipit yang menghiasi wajahnya. Sudah dipastikan bahwa ia sangat cantik dan manis.
'ya! Salsa ah, sudah lama menunggu ya? Mian, habis dosenku sungguh menyebalkan.'
'tak apa, lagi pula aku bisa bersantai disini. Yasudah ayok pulang.' ajakku sambil menggandengnya.
Kami pergi meninggalkan area kampus.*
'aku pulang!!'-na ji
Aku hanya bisa diam sopan, karna keluarga na ji sangatlah sopan dan taat akan ibadah, jadi aku tidak ingin dipandang sebelah mata.Orang tua na ji terlihat sibuk di dapur. Dengan sigap aku membantunya untuk menyiapkan makan malam kami.
Ya aku tinggal bersama na ji, ia yang meminta karna katanya agar aku tidak kesepian.Aku membawa sup yang dimasak ibu na ji ke meja makan. Ibu naji tau aku berbeda agama dengan mereka, jadi mereka menghormatiku dengan memasak sup setiap makan. Padahalaku sudah bilang tak untuk masak yang lain.
'salsa ah panggil na ji untuk makan malam, setelah itu kamu mandi ya. Kan tadi sudah membantu eomma.' kata ibu na ji.
'nde eomma' aku memanggil ibu na ji eomma karna ia yang meminta.Aku pergi ke kamar dan mendapati na ji selesai mandi dan hendak berbaring.
'naji ah, ayo kebawah untuk makan malam.' ajakku. Ia mendengus kesal dan cemberut.'ayolah makan dulu setelah itu baru istirahat. Aku tau kau lelah. Tapi jangan paksakan dirimu nanti sakit' bujukku lembut. Na ji akhirnya keluar kamar dan memberikan senyuman.
Dibawah sudah terlihat ayah ibu na ji sudah duduk di meja makan. Kami vergabung untuk makan. Saat makan pun tak ada yang membuka suara karna menurut keluarga kim itu tidak sopan. Setelah selesai makan barulah kami berbicara.
'na jia ah, coba telfon oppamu apakah dia ada waktu senggang. Karna ibu dan ayah berencana ingin mengunjunginya di seoul' ucap eomma membuka suasana hening.
'jinja? Baiklah, tapi eomma bisa aku ikut karna aku sangat merindukan oppa' na ji
'tentu saja kau boleh ikut. Karna memang eomma appa ingin mengajak kalian'Aku sedikit terkejut dengan kata eomma barusan. Apakah aku juga di ajak?
Tanpa mencampuri perkatan mereka aku membawa piring dan alat makan lainnya ke dapur.
'kamu juga salsa ah' aku menghentikan aktivitasku dan mengangguk.Dengan cepat na ji mecari nomor kakaknya dan menelfonnya.
'oppa!''......'
'apakah oppa sibuk kami ingin mengunjungi oppa besok. Bisakan? Kumohon'
'.....'
'benarkah? Baik kami kesana besok dan... Aku juga ingin mengenalkan temanku. Hanya kau yang belum dia kenal di keluarga kim. Oke'
'.....'
'ne anyeong oppa'
Tut tut
'eomma besok kita pergi jam berapa? Apakah kita akan bermalam. Aku ingin menyiapkan pakaian' naji
'besok kita berangkat jam 7 dan kita bermalam sekalian liburan kan kalian libur seminggu benarkan. Jadi kita disana beberapa malam oke' eomma
Tanpa basa basi na ji langsung mengemasi baju dan barang barang yang akan ia bawa. Dia memang sedikit ribet jika sudah berurusan liburan.
'salsa ah cepat kemasi barang2mu!! Dan istirahat cepat!!' teriak na ji
'baiklah aku segera kesana!'
Segera aku pergi ke kamar dan mengambil beberapa baju dan perlengkapan yang aku butuhkan. Setelah selesai aku solat, ya aku memang beragama islam. Makanya keluarga naji sungguh menghormatiku. Setelah selesai solat aku pergi tidur menyusul na ji yang sudah terlelap.
*
Pagi datang membuatku membuka mata. Ya di dalam rumah ini aku memang bangun yang paling awal karna aku harus solat subuh. (Kalian taukan)
Setelah solat aku mandi menyiapkan sarapan untuk kami. Setelah dirasa cukup siang aku membangunkan na ji dan yang ayah ibu. Setelah sarapan kami siap untuk berjalan menuju seoul.
*
Kami sampai di seoul namun yang membuatku bingung itu kami bukannya pergi ke hotel atau ke penginapan, namun kami pergi ke sebuah perusahaan yang tak begitu besar.
'na ji ah salsa ah kalian masuk saja dulu ya eomma ingin mencari tempat dulu sebentar' eomma.
Na ji menarikku masuk begitu saja, aku pun hanya menurut. Saat melewati lorong di lantai 2 kami berhenti di depan meja resepsionis.
'permisi, saya sudah buat janji dengan kakak saya. Kira kira dia sedang dimana ya?''oh nona na ji, iya kakak nona sedang di ruang latihan' naji hanya mengangguk menandakan terima kasih dan pergi menuju ruangan yang di maksud. Tak lama pun kami sampai di ruangan yang bertuliskan (R. DANCE).
'ayo masuk' ajak na ji. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
Klekk
Na ji membuka pintu itu dan masuk begitu saja. Disana terlihat ramai sekali, banyak orang yang sedang latihan dance disini. Oh iya perusahaan ini adalah perusahaan Entertainment namun tak ada nama perusahaan yang tertempel di depan di dalam gedung. Tapi sebenarnya ada di pintu utama kata na ji.
'permisi' ucap na ji sopan
Aku hanya mengikuti ke mana na ji jalan. Saat itu juga banyak orang yang berlalu lalang keluar. Mungkin waktunya istirahat. Saat ruangan mulai sepi na ji langsung saja memeluk seseorak yang sedang berdiri didepan kaca.'oppa!' teriak na ji mengejutkan semua orang. Dan tentu saja mereka menoleh. Dan seketika itu pula aku terkejut dengan pemandangan yang aku lihat. Orang orang itu sangat familiar untukku.
'hah!' teriakku membuat semua terkejut.
'kalian bukakah.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BTS?!' ucapku kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You Jungkook [End]
FanfictionAuthor pindah akun @tyaeesalbiii ___ Gimana rasanya satu kerja dan satu rumah sama idola sendiri? ___ Perjalanan kisah gadis indonesia yang terjerat cinta segitiga. Niatnya untuk bekerja ternyata berujung cinta, dan beruntungnya ia bersama dengan o...