Sudah satu bulan setelah kami melakukan pencopotan jabatan Jungkook, dan benar saja, hal itu membuatku kembali mendapat masalah.
Di kantor, yeoja dari divisi marketing yang saat itu menerima sanksi dari HRD itu, termasuk kekasih Jungkook, mereka selalu menatapku dengan tatapan sinis mereka.
Untung saja Jeffrey dan juga tn. Choi bisa mengurus mereka supaya tidak terlalu banyak berulah. Selain dengan Jungkook dan yeoja itu, ny. Jeon--ibu Jungkook, sempat bertemu denganku di sebuat pusat perbelanjaan, sepertinya ia pun tahu masalah putranya di kantor. Terlihat dari sikapnya yang langsung memaki ku.
Flashback
Aku sedang berbelanja di supermarket sepulang dari kantor. Berjalan mengelilingi lorong-lorong rak bahan makanan dan memasukkan beberapa bahan makanan ke dalam troli yang ku bawa, hingga suara seorang wanita paruh baya menginterupsi kegiatanku.
"Wah lihat.. gadis miskin ini! Ku dengar kau bekerja di perusahaan yang sama dengan putra ku!" Ucap ny. Jeon angkuh.
Aku hanya diam mengabaikan ucapan sombong ny. Jeon padaku dan melanjutkan aktivitas belanja ku, tapi ny. Jeon tetap saja tidak menyerah untuk bisa mempermalukanku.
"Hey jalang! Beraninya kau mengabaikan ku!" Teriaknya membuat beberapa orang menatap kami.
"Aku tahu kau sekarang asisten CEO di kantor putra ku! Dengar nona, aku tahu kau menggoda bos mu untuk bisa menurunkan jabatan putra ku bukan? Kau bekerja disana untuk mengganggu putraku?"
Aku masih diam enggan menanggapi omong kosong ny. Jeon, apa yang baru saja dia katakan? Bekerja disana karena ingin mengganggu putranya? Cih.. bahkan putranya yang mengemis pada ku.
Dan apa tadi dia bilang kantor putranya? Yang benar saja, apa dia pikir putra tercintanya itu pemilik perusahaan?
Plakk...
Aku membelalakan mata kaget sembari mengelus pipi kanan ku yang di tamparnya. Sungguh aku tak menyangka jika ny. Jeon senekat itu. Aku kira dengan mengabaikannya dia takkan mencari perkara denganku, tapi ternyata aku salah, dia bahkan berani menamparku di depan umum.
Baiklah nyonya... kita lihat siapa yang akan malu...
"Emm.. maaf nyonya, apa yang anda lakukan? Apa maksud anda? saya bahkan tidak mengenal anda" ucap ku berpura-pura.
"Dan lagi, saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan? Asisten CEO? Kantor putramu? Nyonya, saya bukan seorang asisten, saya hanya pegawai di kantor pemerintahan" ucapku berbohong.
"Jangan berpura-pura nona Kim!" Bentaknya sedikit gelagapan.
"Ah,, mungkin anda salah orang nyonya, saya bukan nona Kim, nama saya Yoo Kang Mi" jawabku kembali berbohong. Ah.. maafkan aku eomma, menggunakan namamu untuk membohongi wanita itu.
"Ya.. nyonya sepertinya kau sudah salah orang" ucap salah seorang pengunjung.
"Lain kali hati-hatilah ketika memarahi orang lain di tempat umum" sahut yang lainnya. Dan masih banyak lagi suara-suara pengunjung yang membicarakannya.
Kena kau nyonya Jeon!
"Sudahlah, nyonya ini tidak salah, beliau hanya salah orang. Kita lupakan saja masalah ini. Kalau begitu saya permisi" ucap ku sembari tersenyum lebar.
Aku pun segera pergi dari tempat itu meninggalkan nyonya Jeon yang tertunduk malu atas ulahnya.
Flashback end.
Aku berjalan memasuki gedung kantor, tersenyum ramah membalas sapaaan security kantor. Sebagai pribadi yang introvert, bukan berarti aku tak bisa bersikap ramah dan juga sopan. Tentu saja aku bisa meskipun pada akhirnya aku tidak berinteraksi lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
|03| Give Me A Chance || Zhang Yixing
Фанфик"Please Give me a chance" - Zhang Yixing "Noona, kau mau kan jadi kakak iparku?" - Zhang Guanlin "Ya... Ya.. Apa yang kau lakukan Zhang Yixing?" - Kim So Hyun First Published 25 march 2018 Cover by @whitelil_