14

1.6K 243 10
                                    

"Wah, Kami tidak menyangka kau datang"
.
.
.
.
.
Empat orang wanita itu sudah berada di depan kami, dengan tatapan sinis yang ditujukan padaku.

Ny. Jeon, Ny. Jung dan kedua dayang Eunha, Mina dan Hara.

Aku menghela nafas, mengontrol emosiku, aku tahu ini pasti terjadi. Perang batin terjadi dalam hatiku, disatu sisi aku ingin menghadapi mereka, disisi lain aku tahu aku tak akan mampu melawan mereka.

Aku berusaha memberi perintah ke otak agar aku mampu menguasai diriku, membuatku mampu melakukan sesuatu untuk melidungi diriku. Tapi sepertinya otakku tak mampu melakukannya.

Bagaimana cara menghadapi mereka? Kenapa aku selalu gagal untuk mengumpulkan keberanian? Tuhan, ku mohon bantu aku.

Author POV

"Maaf Nyonya.. tapi Eunha sunbaenim mengundangnya.. dan mereka berdua saksinya." Ucap Jeffrey sembari menunjuk Mina dan Hara.

"Lalu apa salah jika dia datang?" Sambungnya.

Ny. Jung menatap marah Jeffrey, dia terlihat tidak terima dengan ucapan Jeffrey. Mungkin dia merasa malu karena apa yang dikatakan Jeffrey benar adanya.

"Hey! Bocah... berani sekali..."

Hara membisikkan sesuatu kepada Ny. Jeon, ia tersenyum sinis pada Jeffrey. Entah apa yang dia katakan, tapi itu pasti bukan hal yang baik.

"Jadi kau ini yang menggambil posisi putraku di kantor?" Seru ny. Jeon lantang.

"Tapi itu adalah keputusan perusahaan Nyonya!" Jawab Jeffrey tegas.

Sikap tegas Jeffrey membuat mereka menyerah untuk mencercanya masalah jabatan, tapi tidak pada Kim So Hyun. Di mata mereka Kim So Hyun hanya pantas untuk dihina, tanpa So Hyun tahu apa kesalahannya.

So Hyun hanya diam menunduk, bagi So Hyun tidak ada gunanya meladeni orang-orang seperti mereka. Dia sudah terbiasa dibully, dia sudah hafal rasanya dipermalukan.

Mendapat pembelaan dari Nayeon dan Jeffrey seperti ini pun sudah lebih dari cukup. Karena selama ini dia menghadapinya sendiri, lebih tepatnya dia hanya pasrah.

"Dasar jalang! Pria mana lagi yang kau goda? Bos mu atau pria yang lebih muda darimu?" Ucap Nyonya Jung tersenyum sinis.

Ny. Jeon dan kedua dayang Eunha itu tertawa remeh, hingga suara baritone seseorang terdengar lantang menginterupsi mereka.

"Siapa yang kau sebut jalang nyonya?"

Author POV end

Aku masih menunduk dibelakang tubuh Jeffrey, bersama Nayeon disampingku. Jeffrey sedikit memajukan tubuhnya di depanku ketika mereka mulai berbicara kasar padaku tadi.

Saat ini mereka memang berada di barisan paling depan untuk membela ku. Tapi ucapan mereka yang mengatai ku dengan sebutan tak pantas itu benar-benar melukai ku. Hati ku terasa seperti disayat-sayat, tapi tubuh ku tak mampu melawan. Hanya ada air mata yang lolos dari kedua mataku. Bodoh memang, seorang dengan kecerdasan yang selalu dipuji guru yang juga pemegang sabuk hitam taekwondo seperti ku hanya bisa menangis pasrah menerima semua cacian mereka.

"Siapa yang kau sebut jalang nyonya?" Suara baritone yang sangat aku kenal membuyarkan lamunan ku.

Aku melihat Nayeon eonnie menyeringai kecil, dengan tangannya yang masih di pundakku.

"Hyung," aku mendengar Jeffrey memanggilnya lirih, membuatku yakin jika Yixing lah yang datang.

"Kenapa tidak dijawab Nyonya, siapa yang kau sebut Jalang hah?" Dia mengulang pertanyaannya dengan nada semakin tinggi di kalimat terakhirnya.

|03| Give Me A Chance || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang