Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Tapi aku masih terjebak di ruangan ini. Tentu saja ini semua karena CEO sialan itu menyuruhku lembur hari ini.
Dasar menyebalkan!
Untung saja Guanlin sempat kemari dan memberiku beberapa sandwich dan minuman isotonik sehingga aku tidak kelaparan. Tiba-tiba saja sebuah tangan kokoh menyambar satu potong sandwich dengan gerakan cepat.
"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya ku membentak si pelaku yang saat ini tengah duduk di depan ku sembari mengunyah sandwich dengan sangat nikmat.
Ya, sajangnim lah yang duduk sembari mengunyah sandwich setelah menyambarnya dari meja ku. Kami memang biasa duduk berhadapan di meja ku ketika kami lembur.
Sajangnim menunjuk dirinya sendiri seolah bertanya "aku?" Dengan mulut yang masih dipenuhi sandwich.
"Tentu saja kau! Siapa lagi!" Kesalku.
Aku menggerutu pelan, kenapa namja ini suka sekali membuatku kesal? Apa ini salah satu hobi nya? Astaga.. Kenapa dia semakin menyebalkan saja sih?
"Aku? Aku.. sedang makan..." jawab nya dengan wajah polos yang dibuat-buat.
Sungguh aku mual melihat wajahnya itu. Mungkin orang orang lain akan dibuat gemas ketika melihat raut wajah imut yang dilengkapi dengan tatapan polosnya itu. Tapi tidak denganku. Aku selalu muak dengan dirinya apapun keadaannya. Bahkan jika dia sedang terlihat setampan pangeran.
"Astagaa.... aku tahu kau sedang makan! Tapi itu makananku bodoh"
Aku memukul kepalanya pelan dengan kertas yang ku gulung sembari menggerutu karena dia telah mengambil makanan ku. Terlihat kekanakan bukan? Padahal dia hanya mengambil satu potong sandwich dari satu kotak berisi empat sandwich pemberian Guanlin.Sajangnim mengambil botol minuman isotonik yang masih separuhnya di meja ku lalu menegaknya hingga tandas. Astagaa..
"Hey, jangan berlebihan seperti itu, lagi pula masih banyak!" Jawabnya santai.
Aku hanya bisa menghela nafas melihat kelakuannya. Dia terlihat tersenyum puas setelah berhasil membuatku kesal. Sebaiknya aku mengabaikan nya saja, menganggap dia tidak ada daripada naik darah melihat tingkahnya. Toh jika emosi ku terpancing karena tingkahnya dia akan merasa di atas angin bukan?
"Hey, kau marah? Oh ayolah.. itu hanya sandwich! Lagi pula Guanlin tidak memberikan itu pada ku" ucapnya melihat aku diam dan tidak mengomelinya lagi.
Sepertinya dia merasa bersalah padaku. Hahahha... lagi pula aku tidak berniat marah padanya, aku hanya diam untuk mengabaikan kehadirannya yang mengganggu pekerjaanku. Bukan karena merajuk padanya.. Dia terlalu percaya diri!
"Kenapa Guanlin lebih sayang padamu dibanding pada ku? Aku kan kakak nya?" Gerutunya melihat perlakuan adiknya padaku.
Aku masih tetap diam sembari mengerjakan pekerjaanku agar cepat selesai. Tanpa sedikitpun aku menanggapi ocehannya yang terkesan kekanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
|03| Give Me A Chance || Zhang Yixing
Fanfic"Please Give me a chance" - Zhang Yixing "Noona, kau mau kan jadi kakak iparku?" - Zhang Guanlin "Ya... Ya.. Apa yang kau lakukan Zhang Yixing?" - Kim So Hyun First Published 25 march 2018 Cover by @whitelil_