20

1.2K 184 16
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul lima sore. Aku merentangkan kedua tangan untuk menghilangkan pegal ditubuhku. Malam ini aku masih harus menemani Yixing menghadiri undangan makan malam bersama klien.

Astaga.. padahal aku lelah sekali.

Ini semua karena ulah Guanlin yang tiba-tiba saja kabur. Anak itu benar-benar! Dia pergi meninggalkan begitu banyak pekerjaan. Hampir setiap hari kami lembur dan aku harus membawa pakaian dari rumah setiap kali ada undangan makan malam karena tidak akan sempat jika harus pulang terlebih dulu.

Aku meraih paper bag berisi baju dan beranjak menuju walk in closet milik Yixing yang terhubung dengan toilet.

Aku menatap pantulan diriku di cermin, astaga... berantakan sekali! Terlihat wajahku yang lecek dan dipenuhi minyak. Bisa-bisa kulitku yang mulus ini jerawatan kalau begini terus.

Setelah membersihkan dan memcuci muka ku, aku menggunakan produk perawatan kulit yang ku bawa. Ah sebenarnya aku tidak pernah membawa skin care selengkap ini tapi waktu itu Yixing membelikannya untuk berjaga-jaga jika aku tidak bisa pergi ke salon.

Jangan berfikir itu suatu bentuk perhatian. Bagiku itu semua karena dia juga membutuhkannya, bukan membutuhkan skin care maksudku, melainkan membutuhkanku dalam kondisi yang baik. Tidak mungkin dia membawa asisten yang kondisinya kacau ke pertemuan penting. Harga dirinya bisa jatuh karena bersebelahan dengan orang yang terlihat menjijikkan.

Aku mengganti pakaian khas kantoran ku dengan dress merah berlengan panjang dan turlte neck. Yixing mengatakan bila acara ini tidak terlalu formal.

Setelah memoles wajahku dengan make up tipis dan memastikan penampilanku sudah rapi, aku pun keuar dari toilet. Aku memutar kenop pintu toilet lalu membukanya perlahan. "Aaaaa...." teriakku seraya menutup pintu toilet dengan membantingnya.

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Astaga, pria itu benar-benar! Bisa-bisanya dia shirtless disana. Mencemari mataku saja!

"Kau berlebihan Kim So Hyun! Keluarlah!" Teriak Yixing dari luar.

Aku membuka pintu perlahan lalu keluar dengan menutup sebagian wajahku. Aku tidak ingin kejadian barusan terulang tentunya. Dan benar saja, Yixing memang sudah mengenakan kemejanya namun belum ia kancingkan, dia malah sibuk memilih dasi.

Dengan langkah yang dipercepat aku keluar dari sana sembari merutuki kelakuan pria sialan itu.

Aku duduk di meja kerjaku menunggu Yixing selesai berganti pakaian. Undangan makan malam kali ini pukul tujuh malam, masih satu setengah jam lagi, tapi kami memang berencana berangkat lebih awal agar tidak terlambat karena macet.

"Sudah siap?" Suara angelic milik Yixing mengagetkanku yang sedari tadi masih merutuknya dalam hati. "Yaa! Kau mengagetkanku!" Aku membentak kesal.

Aku segera menyambar tas selempang berwarna mocca dan segera berjalan mendahuluinya. Yixing segera menyamakan langkahnya denganku, ia terkekeh pelan, "berlebihan sekali.. seperti tidak pernah melihat saja!" Ucapnya membuatku mendelik kesal. "Bukankah kau menyukainya? Dulu kau sering melihat idol grup pria bertelanjang dada kan?" Sambungnya dengan nada mengejek.

Wajahku memerah menahan malu sekaligus marah, aku menatap Yixing tajam tapi dia justru kembali tertawa mengejek. "Bukankah aku lebih tampan dari mereka?"

Bugh...

"Auwwwhh" Yixing mengerang menerima pukulan dariku, aku memang tidak setengah-setengah memukulnya.

Aku melihat Baekhyun dan Nayeon di area parkir kantor. "Undangan makan malam lagi untuk Tuan dan Nyonya Zhang?" Ucap Baekhyun meledek.

Aku mendecak malas, tapi Yixing menyeringai licik. "Untungnya aku memiliki dua Nyonya Zhang!" Jawab Yixing santai.

|03| Give Me A Chance || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang