16

1.3K 236 13
                                        

Melupakan sesuatu yang terlanjur melukai hati memang tak mudah. Menjadi manusia berhati mulia yang pemaaf nyatanya tak mudah. Bahkan jika aku memaksa diriku untuk memaafkan. Jika bukan hati yang berkata untuk memaafkan, maka akan sangat sulit untuk memaafkan.

Tapi hari ini aku mulai berusaha melupakan kesalahannya. Bukan aku memaafkannya, hanya berusaha bersikap lebih baik demi menghargai perasaan orang-orang yang peduli padaku.

Mungkin aku selalu gagal dalam urusan pertemanan. Sejak saat itu hanya ada satu orang yang menganggapku teman, Byun Baekhyun. Yah meskipun dia lebih sering membela Yixing, tapi hanya dia yang memperlakukan ku dengan baik.

Dan sekarang aku sadar jika aku mulai banyak berteman semenjak kehadiran Nayeon, Guanlin dan Jeffrey. Aku rasa ini saatnya aku mulai hidupku yang baru meskipun aku tahu ini takkan mudah.

Hari ini ayah mengantarku sampai di basement kantor, aku mencium pipinya dan berpamitan padanya.

"Terimakasih sudah mengantarku appa" ucapku tersenyum manis.

Aku beranjak keluar dari mobil ayah lalu melambaikan tangan padanya. Dengan langkah santai aku berjalan menuju lift basement.
Aku menoleh ke kanan ketika seseorang menepuk bahu ku, "kalian datang pagi sekali?" Ucapku ketika melihat siapa yang menepuk bahu ku.

Guanlin menggendikkan bahu, "aku hanya tidak ingin noona repot hari ini"

Namja muda itu mengatakan jika dia menyuruh kakaknya beristirahat di apartemen mereka meski dia tahu kakaknya bukanlah seorang pendengar yang baik.

Bukannya lekas menuju kantor, kami justru asik bercanda di basement, tepatnya di depan lift. Hingga seseorang menarik lenganku ,

Sreet..

Ia membawa ku ke dalam pelukannya, meskipun tidak bisa disebut pelukan, namun aku berada didalam kukungan tubuh kekarnya..

Plok..plok..

Aku mendengar suara benda yang di lempar dekat dengan telingaku,aku pun memejamkan mata erat. Hingga aku mendengar pekikan suara Guanlin dan Jeffrey.

"Hyung"

"Hyung"

Hyung? Apakah Yixing yang kini sedang memelukku? Batinku.

Mataku masih terpejam, tapi aku bisa merasakan jika ini bukan Baekhyun, tubuhnya sedikit lebih besar dari Baekhyun. Dan siapa lagi yang dipanggil 'hyung' oleh kedua namja muda inu selain Baekhyun dan Yixing?

"Sa-sajangnim" samar-samar terdengar suara pekikan beberapa orang gadis.

Aku semakin yakin jika yang sedang memelukku adalah Yixing, terlebih aroma parfum yang digunakannya sama seperti yang Yixing gunakan.

"Kalian lagi!" Geram Jeffrey.

"Kali ini siapa lagi sasaran kalian? So Hyun noona? Aku atau Guanlin?" Teriaknya emosi.

Ini pertama kalinya aku mendengar teriakan penuh amarah namja kalem itu. Sepertinya Eunha, Mina dan Hara lah yang berulah pagi-pagi seperti ini.

"Aku sudah tidak bisa mentolerir kalian lagi" Suara keras Jeffrey kembali terdengar. Dia juga sering menjadi korban ulah ketiga gadis konyol itu. Jabatannya sebagai atasan ketiga gadis itu seolah tak membuat mereka takut pada Jeffrey.

Sajangnim melepaskan pelukannya dariku, ia menoleh pada Jeffrey yang tengah menatap sengit ketiga gadis pembully itu.

"Minta security mengambil rekaman cctv tempat ini dan berikan pada HRD, suruh staff HRD mengurus pemecatan mereka! Ini perintah!" Seru Yixing tegas.

|03| Give Me A Chance || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang