"Noona... akan pergi ke pesta pertunangan Jungkook sunbaenim?" Tanya Jeffrey membuatku seketika gelagapan.
.
.
.
.
.
."Sepertinya dia tidak akan pergi" jawab Nayeon berusaha menyelamatkanku.
Kami memang tidak ingin memberi tahu siapapun tentang rencanaku yang belum pasti. Aku memang berencana datang karena Nayeon eonnie ada di sana, setidaknya ada yang menemani ku nantinya.
"Lalu gaun ini untuk apa?" Tanya Guanlin yang tengah menunjukkan satu gaun padaku.
"Aku hanya ingin membelinya, mungkin akan ku pakai jika ayah mengajakku pergi" jawabku beralibi.
Guanlin berdecak kesal, sedangkan Jeffrey menggeleng kepalanya samar. Aku dan Nayeon tertawa geli melihat reaksi mereka. Mereka berdua kompak menggerutu, mengatakan jika itulah sifat perempuan, selalu saja gemar berbelanja. Aku dan Nayeon kembali mencoba beberapa gaun, tentunya dengan menayakan pendapat kedua namja muda itu.
Aku melihat beberapa kali Guanlin mencuri fotoku dengan gaun yang sedang ku coba. Aku merebut paksa ponselnya dan menghapus semua foto itu.
"Pelit sekali" keluh Guanlin.
"Kau gagal lagi Guan" ledek Jeffrey.
Aku memberikan kedua namja muda itu tatapan mautku. Mereka merengut takut, aku menginterogasi keduanya.
"Gagal melakukan apa Zhang Guanlin?" Tanya ku membuatnya gelagapan.
"Membuat yeoja itu cemburu dengan foto mu" jawabnya santai.
Aku memicingkan mata, memberikan tatapan seram, tapi Guanlin malah tertawa jenaka. Dia mengatakan jika dirinya hanya bercanda. Entah kenapa aku tidak suka difoto, bahkan hanya sekedar bidikan ponsel orang yang ku anggap teman. Bukan berarti aku alergi dengan kamera, aku sering mengambil foto selfie meski tak satupun aku bagikan ke SNS. SNS pribadiku hanya berisi foto kelinci kecilku, ikan koi di kolam depan rumah dan foto bunga-bunga hasil bidikanku sendiri.
Kami telah selesai dengan urusan belanja dan juga makan siang bersama. Guanlin menawarkan untuk mengantarku dan Nayeon pulang.
"Kau bawa mobil?" Tanya ku heran. Pasalnya, Guanlin sedang tidak mendapat fasilitas apapun dari orang tua nya.
"Hyung meminjamkan salah satu mobilnya.. em... selama orang tua kami berada di China. Hyung bilang dia akan bertanggung jawab sepenuhnya"
Sejenak aku terdiam mendengar penuturan Guanlin, ternyata Yixing sajangnim sangat peduli pada Guanlin. Setiap kali melihat sikapnya pada Guanlin, aku merasa sedang melihat sisi lain dirinya.
Sejak aku mengatakan jika Guanlin sangat cerdas dan mampu bertanggung jawab, Yixing sajangnim terlihat semakin perhatian kepada adiknya itu.
Entah kenapa aku merasa dia adalah seorang kakak yang baik dan penyayang. Dari dulu, Yixing sajangnim adalah namja yang egois dan tidak mau mengalag. Tapi saat ini aku merasa dia selalu mengalah demi kebaikan adiknya itu.
"Noona, kau melamun?" Tegur Jeffrey ketika kami sudah berada di dalam mobil.
Aku tersadar dari lamunanku, merutuki diriku yang bisa-bisanya memikirkan Yixing sajangnim saat aku sedang bersenang-senang dengan Nayeon, Jeffrey dan Guanlin.
Kau ini kenapa Kim So Hyun! Batinku memberontak.
"Noona, kau sedang memikirkan apa?" Kali ini Guanlin yang bertanya padaku sembari melajukan mobilnya.
"Ah, ti--tidak tidak. Aku tidak memikirkan apapun" bohongku dengan gelagapan.
Yang benar saja, aku tidak mungkin mengatakan pada Guanlin jika aku memikirkan kakaknya! Ah, aku memang tidak memikirkannya kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
|03| Give Me A Chance || Zhang Yixing
Fanfic"Please Give me a chance" - Zhang Yixing "Noona, kau mau kan jadi kakak iparku?" - Zhang Guanlin "Ya... Ya.. Apa yang kau lakukan Zhang Yixing?" - Kim So Hyun First Published 25 march 2018 Cover by @whitelil_