28

666 115 11
                                        

Komen dong biar saya semangat update
.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari sudah di ujung barat ketika aku melangkahkan kaki keluar kantor. Dengan sedikit bersenandung karena mood ku sedang baik hari ini. Aku tidak tahu mengapa tapi rasanya aku sangat senang.

Aku meregangkan tubuhku dengan merentangkan kedua tangan ketika aku sudah berada didepan kantor. Sejenak mataku terpejam melepas lelah seharian. Lantas ketika mataku secara perlahan terbuka, sosok tampan yang sedang bersandar di mobil sport hitamnya tersenyum menatapku.

Kedua mataku membulat, aku membekap mulutku dengan kedua tanganku sendiri karena tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Tapi pria itu terkekeh melihat kelakuanku. Ia melambaikan tangan kepadaku membuatku berlari kecil mendekatinya. "Ya! Bagaimana kau bisa kesini? Kenapa tidak memberitahu?" Cercaku padanya.

"Aku ingin memberimu kejutan!" Kyungsoo tersenyum tanpa dosa. "Dari awal sampai ke Seoul aku belum sempat jalan-jalan. Setelah kita berlibur kemarin aku sangat sibuk."

"Jadi?" Aku menatapnya menggoda, berpura-pura tak tahu keinginannya.

"Mau menemaniku berjalan-jalan, nona?" Kyungsoo bersiap dengan posisi memberikan lengannya untuk ku apit.

Aku tersenyum kecil namun tak urung merengkuh lengannya tanda setuju. Kyungsoo segera membukakan pintu mobilnya untukku.

Kyungsoo mulai melajukan mobilnya, ia berkata bahwa ingin pergi ke Myeongdong. Kyungsoo bilang ia sangat merindukan makan street food disana. Dulu ketika kami masih JHS, kami sering pergi ke tempat-tempat dimana banyak street food dijajakan. Bahkan hingga di pasar tradisional. Kyungsoo memang sudah menyukai dunia kuliner sejak dulu, karena itu ia senang sekali mengajakku menjelajahi street food dan juga culinary festival untuk mencicipi berbagai jenis makanan.

Author POV

Yixing berjalan tergesa menyusul So Hyun yang sudah keluar kantor terlebih dulu. Awalnya ia berniat mengajak So Hyun pulang bersama, belum sempat mengutarakan niatnya, ponsel Yixing berdering. Salah seorang klien menelfon dirinya secara langsung.

Maka disinilah Yixing sekarang, terengah-engah di depan kantornya. Raut kekecewaan terpatri secara nyata di wajah tampannya. Dan pemicunya adalah pemandangan yang tengah tersaji di depan matanya.

Kim So Hyun, gadis yang mencuri hatinya sejak ia berada di SHS. Gadis yang membencinya karena kesalahan di masa lalu. Dan kini saat Yixing mengakui kesalahannya dan berusaha untuk memperbaikinya, semua sudah terlambat. Kim So Hyun terlalu sulit untuk dijangkau, terlebih gadis itu tengah dekat dengan seorang pria.

Tidak sedikit api yang terpecik dalam hatinya. Seakan tak ingin melihat gadisnya bersama dengan pria lain. Yixing terengah-engah, ia berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin. Hingga ia bisa mengendalikan diri untuk tidak lepas kendali. Yixing sadar, emosi dan egonya hanya akan memperburuk keadaan. Yixing berusaha mendoktrin dirinya dengan ungkapan klise, bahwa cinta tak harus memiliki, karena bahagianya adalah bahagiamu, meski bahagianya bukan karenamu.

Tapi tetap saja itu hanya ungkapan klise, karena kenyataaanya Yixing kecewa. Kecewa karena niat baiknya tidak terlaksana, atau mungkin belum.  Awalnya Yixing ingin memasak makanan favoritnya, makanan yang sangat terkenal di kampung halamannya. Mungkin lain kali, ya lain kali, Yixing meyakinkan dirinya dalam hati.

Karena Yixing tahu ia tak boleh egois, memaksanya hanya akan menambah rasa benci gadis itu, kemungkinan mereka kembali terluka sangat besar.

drrrtt-drrrtt-drrrtt

Getaran posel pada sakunya mengalihkan ekstensi Yixing dari pemandangan yang baru saja berlalu. Pria itu merogoh sakunya, mengambil ponsel yang sedari tadi berdering. Ia tersenyum kecil melihat id caller yang tertera pada layar ponselnya.

|03| Give Me A Chance || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang