7. aku mencinta 11 kakakku

2.9K 188 26
                                    

Rain masih terpaku, 10 detik sudah berlalu meninggalkan nya yang masih menatap kearah gulungan kertas yang jujur membuat nya membisu.

" Rein Ha waktu mu terus berjalan."

Dengan gemetar ia angkat Microphone yang sejak tadi ia genggam dengan kuat, mengarahkannya kemulut yang entah mengapa terkunci rapat.

" Ayah, ibu." Suara Rein bergetar hebat, tangannya kian melemas bersamaan dengan butiran indah yang kini turun membasahi pipinya.

Seisi sekolah bahkan belum tau jika Rein tak memiliki orang tua, bahkan kepala sekolah yang slama ini menerima seluruh bantuan dari Lai Corporation pun berfikir bahwa Rein dan ke 11 kakaknya baik-baik saja hidup bahagia bersama kedua orang tua mereka. Bahkan Hyeongseob dan Euiwoong yang notabennya adalah anak dari sekretaris Jonghyun pun tak tau. Ucapan Rein membuat ke 11 kakaknya kini mengerti apa yang membuat Rein gugup dan membisu.

Guanlin berdiri, bermaksud marah dengan siapapun yang menaruh tulisan itu menjadi satu materi dalam Speech kontes kali ini. Bagimana tidak karena sejak tadi yang dibahas adalah hal yang tidak berkaitan dengan kehidupan pribadi si peserta.

" Aku..." Suara Rein yang tertahan menghentikan pergerakan Guanlin yang kini telah berdiri sempurna. " Bu kahi, dan seluruh yang hadir disini a-aku minta maaf jika mungkin aku membutuhkan waktu lebih dari 30 detik." Ucap Rein yang tentu mendapat persetujuan dari kepala sekolah. Kepala sekolah hanya tak ingin Guanlin murka dan mencabut semua donasinya.

Rein mengangkat bahunya, menarik nafas panjang sebelum akhirnya membuka mulut dengan tatapan mantap. " Aku, aku tak tau rasanya memiliki seorang Ibu atau ayah. Ya aku yatim piatu. I-ibu ku meninggal saat melahirkan ku dan ayah- " Rein menarik oksigen yang rasanya menghilang dari pernafasan nya. " Ayah ku depresi karena kepergian ibu ku dan meninggal." Air mata Rein kini sudah tumpah layaknya keran air yang bocor.

" Tapi aku tak sedih, kecewa atau marah pada tuhan. Karena meski tuhan mengambil 2 orang berharga dalam hidupku, aku bersyukur karena tuhan memberiku 11 orang luar biasa yang kini menjadi harta terindah bagiku. Mereka mendidik ku, menjadikan ku gadis yang kuat, melindungi ku, dan memberikan ku cinta yang slalu membuat iri semua orang. Aku bersyukur karena meski tak mendapat cinta dari 2 orang yang kini telah damai bersama Tuhan, tapi aku masih bisa merasakan cinta luar biasa dari 11 orang hebat di hadapan ku saat ini." Ucapan Rein sontak membuat ke 11 kakaknya menangis, terlebih Jisung yang memang memiliki hati terlembut.

" Jisung Hyung, terimakasih karena sudah menjadi sosok ibu yang mau mendengar kan segala keluh kesah ku, Sungwoon hyung terimakasih atas bunga-bunga yang memberikan keindahan di setiap jalanku, Minhyun Hyung terimakasih untuk setiap masakan lezat yang membuat ku tumbuh dengan fisik yang baik, Seongwoo hyung terimakasih karena bersedia membantuku, mengajariku dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahku, Daniel Hyung terimakasih sudah kau bermain bersama ku yang slalu seperti anak kecil, jaehwan Hyung terimakasih telah menjadikan ku anak yang pandai berbisnis, Jihoon Hyung, Woojin hyung terimakasih karena slalu melindungi ku mengajariku untuk jadi gadis yang tangguh, Daehwi Hyung terimakasih telah menjadi seorang sahabat bagiku, dan -" Rein memotong ucapannya, wajahnya kini sudah berantakan akibat air mata yang entah mengapa tak bisa di ajak kompromi.

" Guanlin Hyung. Terimakasih sudah menjadi sosok ayah sempurna, menjadi pacar, menjadi sahabat, bahkan menjadi musuh ku. Hyung aku mencintai kalian semua, aku tak peduli jika harus kehilangan apapun di dunia ini selama aku memiliki kalian disampingku, selama aku terus menggenggam tangan kalian aku yakin aku baik-baik saja. Hyung terimakasih untuk semua cinta yang kalian berikan pada ku, meski jarang mengatakan nya tapi percayalah bahwa aku sangat-sangat mencintai kalian semua. I LOVE YOU so Much hyungdeul."

Rein membungkukkan badannya di akhir kalimat, matanya menangis namun ia tersenyum bangga karena bisa mengungkapkan segala hal dari hatinya di depan publik, tanpa Rein sadari Guanlin kini naik keatas panggung menariknya kedalam pelukan Guanlin di susul 10 kakaknya yang lain. Tepuk tangan meriah sudah memenuhi ruangan, seluru mata memandang ikut haru akan harmonisnya 12 bersaudara ini, " Kau hebat nak!!!" Teriak salah satu tamu iya itu ayah Jaemin yang berdiri di ikuti sorak sorak ramai lainnya yang memuji mereka.

MY 11 BROTHER'S √COMPLETE√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang