20. STILL HURT

2K 150 12
                                    

Woojin dan Jihoon masih terus setia mondar mandir dibelakang pintu, Jisung dan Daehwi masih terus saja menangis.

Bbbbrruuuggg!!!

" Bantet! Lo jalan bisa pake mata kaga sih?" Woojin berdiri sambil memegang bokongnya yang sakit akibat terjatuh setelah menabrak tubuh semok Jihoon

" Eh buluk! Dimana-mana jalan tuh pake kaki bukan pake mata! Lagian lo ngapain sih mondar-mandir kaga jelas. Gangguin jalan gue aja deh" Jihoon bangun, tapi keadaannya baik-baik aja secara tubuh dia lebih besar jadi ga mungkin kerasa sakit kan?

" Yeh badak! Ngaca tai! jelas-jelas lo tuh ngikutin gue kan? "

" Ogah ! Ga usah ke pedean lo nyet!"

" Ga usah pake monyet berapaan Jing!? "

" Eh kok lo nyolot sih! Woojin siap melemparkan pukulannya pada pria yang tingginya bahkan tak lebih tinggi darinya

" Woojin! Jihoon! Bisa diem ga?! Lo tuh berdua bukan bantu mikir malah berantem! Ini Rein belom balik! Jaehwan juga belom bisa nemuin Rere! " Teriak Daniel yang udah marah banget liat kelakuan dua anak kembar didepannya itu.

" Lo sih!" Bisik Woojin

" Eh lo ya!"

"Udah-!"

BRAG!!!

" Re." Rein masuk, tubunya sedikit basah karena salju, bibirnya biru bisa dilihat jika ia kedinginan, matanya juga sembab. Jinyoung coba mendekat namun langkahnya terhenti

" Stop!aku ngantuk, aku capek, aku mau istirahat!" Dengan cepat Rein lari menaiki tangga menuju kamarnya. Yang ia fikirkan hanyalah tidur dan esok berangkat pagi-pagi agar tak bertemu dengan ke 11 kakaknya 
....
....

Matahari sudah berada cukup tinggi. Sial. Karena lelah menangis Rein jadi harus mengurungkan niat nya bangun lebih pagi karena asik tertidur.

Rein turun dari kamarnya, melihat ke 11 kakaknya yang kini tengah duduk tenang di meja makan, meski masih dapat dilihat wajah gugup, sedih dan perasaan lain yang sit Rein artikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rein turun dari kamarnya, melihat ke 11 kakaknya yang kini tengah duduk tenang di meja makan, meski masih dapat dilihat wajah gugup, sedih dan perasaan lain yang sit Rein artikan. Semuanya sepi, tak ada lagi ke ramaian bak pasar saat di meja makan.

" Pagi Re." Sapa Minhyun yang sadar akan kedatangan Rein.

" Sini duduk." Sungwoon menarik kursi di sebelahnya, kursi yang menjadi tempat biasa Rein duduki, kursi yang menjadi favorit nya karena berada tepat di depan Guanlin.

" Baejin Hyung. Aku berangkat ya." Ucapnya tanpa memperdulikan sungwoon dan tatapan kakaknya yang lain

" Loh Re, ka-kamu ga makan dulu." Baejin gugup, sungguh ia tak tau bila Rein akan mendiamkan 10 kakaknya yang lain

" Enggak. Aku akan makan di sekolah. Lagipula aku harus berangkat pagi bila mau menggunkan Ruang musik."

Apa?

MY 11 BROTHER'S √COMPLETE√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang