Udara malam ini terasa sangat dingin, hujan yang entah sejak kapan turun tak berhenti sejak tadi.
sudah hampir 4 jam Rein duduk di sini, di halte yang cukup jauh dari rumahnya, Rein tak ingin pulang namun ia juga tak tau harus pergi kemana?
Rein benci Guanlin, ia benci kakak-kakak nya, ia benci ibu dan ayahnya, ia benci hidupnya dan ia benci karena harus terlahir seperti ini.
Rein merenung, memory tentang apa yang terjadi belakangan ini terputar begitu saja. Memory beberapa hari yang membuatnya goyah akan pendirian nya.
🍃flashback 🍃
" Eh katanya salah satu peserta kali ini itu adik nya Guanlin oppa loh."
" Guanlin oppa yang CEO muda itu kan? Siapa tuh adiknya kakak kelas kitakan?" Rein masih mendengar kan percakapan dua wanita yang entah siapa dari salah satu bilik di toilet sekolahnya
" Iyah ka ReinHa kalau ga salah. Kau tau tidak. Teman ku yang kebetulan sekelas dengan ka Rein itu pernah loh bertanya apakah kakaknya itu idol atau bukan."
" Lalu?"
" Lalu di jawab bahwa bukan, dan tidak pernah. aku rasa Rein eonnie itu tak tau jika kakak-kakak nya idol."
" Tapi kenapa mereka merahasiakan nya? "
" Entahlah. Aku juga penasaran bagaimana mereka bisa bersaudara dan menjadi idol bersama-sama?"
" Atau mungkin mereka bukan saudara kandung."
" Apa maksud mu? "
" Ya mungkin mereka anak dari panti asuhan yang diadobsi dan -"
BRUG!!! Pintu bilik Rein terbuka lebar, membuat dua siswi yang sedari tadi membicarakan nya itu terdiam.
🍃Flasback Off🍃
...." Hiks... Ibu... Ayah..." Rein masih melipat kedua kakinya, memeluknya mencari kehangatan dan menyembunyikan kepalanya di antara lututnya. Ia rindu ibu dan ayahnya, tidak, lebih tepatnya ia ingin bersama kedua orang tuanya yang meski ia tak tau tapi ia yakini bahwa dua orang itu akan ada disisi nya, mendukung segala apa yang ia inginkan.
" ReinHa!" Seseorang memeluk nya, hangat, harum, ia suka pelukkan itu.
" J-Jaehwanie Hyung? "
" Re kamu ga apa-apa? Kamu kemana aja seharian huh? Kamu ga tau hyung hampir mati mencarimu tau gak! Jangan menghilang lagi paham? Aduh ini kenapa kamu basah semua sih!!! Sini pakai jaket hyung kamu bisa kedinginan." Rein semakin terisak saat Jaehwan memasangkan jaket miliknya ketubuh Rein, merelakan dirinya yang kedinginan.
" Loh loh kok makin nangis. Hey sudah sudah hyung disini hyung bersama mu."
" Hyung maaf aku mengecewakan mu."
Sungguh, hati jaehwan teriris, ia berjanji bahwa ia tak akan pernah membiarkan Rein menangis. Dan kin Rein menangis sampai separah ini. Mata yang sangat bengkak itu membuktikan bahwa sudah berapa lapa Rein mangis?
Jaehwan mengenggam erat tangan gadis yang merupakan adiknya itu yang kini duduk di depannya. " Hustttt... Tidak Rein. Dengar. Kau bebas menentukan apa yang kau mau re. Re dengar, kau mencintai musik? " Rein mengangguk pelan seraya menjatuhkan pandangannya pada ujung kakinya.
" Ayo."
" Nae? "
" Ayo kita bermusik, aku akan membantu mu. Tapi ini rahasia kita. Hmm? "
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 11 BROTHER'S √COMPLETE√
FanficBae ReinHa, gadis 16 tahun yang punya 11 kakak laki-laki dengan segala sifat dan kelakuan yang ajaib dan super duper protekstif. kebayang gak repotnya ? apakah hidup Rein baik-baik saja?