Part 28 - Happiness?

468 54 12
                                    

Happy Reading Chingu 😁😁😁

Undisclosed Marriage
Part 28

💌💌💌

Perceraian itu terjadi, dengan sahnya, Henry dan Boram telah berpisah sesuai surat cerai yang tertera. Rumah tangga mereka yang berjalan indah tanpa ada Wanita atau Pria idaman lain, faktanya tetap bisa hancur juga dengan munculnya orang ketiga.......

Ibu mertua Boram, yang tidak lain adalah ibu kandung Henry.

Setelah diketahui riwayat hidup Boram sebagai anak dari Yujin yang telah menjadi istri simpanan, pembunuh, dan juga mantan wanita penghibur malam, hidup Boram sebagai istri Henry tidak pernah dibuat tenang oleh ibu dan ayah mertuanya. Belum lagi keluarga lain ikut campur.

Boram akhirnya merasakan juga seperti apa mertua yang membenci menantunya. Ia selalu terkena sindir setiap menit, omelan selalu mampir ditelinganya. Pernah merasakan rambutnya dipotong sembarangan oleh bibinya Henry. Hampir pula kehilangan bayinya yang dianggap 'keturunan sampah' yang tidak akan pernah diterima akan kehadirannya.

Harusnya Boram bertahan dari semua siksaan batin itu. Semestinya ia tidak memperdulikannya selama Henry masih mencintainya, dan bertanggung jawab sebagai ayah dari anaknya.

Tapi Henry memilih menyerah.

Henry yang tidak kuat dan tahan dengan semua perlakuan keluarganya terhadap istrinya. Memilih berpisah dengan keluarganya pun, Boram tetap diganggu, bahkan paman dan bibi yang mengasuh Boram mulai tidak nyaman dengan keluarganya.

Alasan percerian pun dikabulkan dengan munculnya ketidakharmonisan dalam rumah tangganya dengan munculnya penganggu rumah tangga fiktif, yang tentu saja tidak pernah ada. Tapi alasan itu cukup menjadi alasan kuat mereka harus bercerai dengan cepat. Paman Henry sebagai pengacara bisa membuat perceraian itu terjadi begitu cepat tanpa perlu menunggu persidangan.

Usai keluar dari lembaga yang mengurus perceraian, Henry keluar dari sana dengan isak tangis karena ia memang melankolis dalam menanggapi apapun, apalagi ia harus dipaksa berpisah dari istri yang dicintainya.

"Boram-ah, kau tahu aku masih mencintaimu kan, mianhae, aku harus melakukannya,"

Boram tersenyum tipis melihat mantan suaminya yang cengeng. Apa saja bisa membuat namja itu menangis bahkan untuk menonton drama saja. "Gommawo, kau sudah berusaha untuk menyelamatkanku dan bayiku,"

"Bayiku!"

"Ara," Boram malah tertawa menanggapi protes Henry.

"Kenapa kau masih bisa tertawa, dasar istriku yang bodoh,"

"Aku bukan istrimu lagi Henry-ah," Boram menatap iba.

"Jangan diingatkan, dasar," Henry mengusapi mata basahnya dengan lengan bajunya. "Pokoknya aku tetap bertanggung jawab sama anak itu, jangan jatuh cinta sama pria lain, titik! Kalau orang tuaku sudah mati aku akan menikahimu lagi,"

"Berdoa saja orang tuamu cepat mati, besok mungkin," Sandara yang mendengarkan ikut campur. Nichkhun menyenggol bahu pacarnya agar tidak perlu berkomentar menyakitkan seperti itu. "Habisnya, keluarganya sudah keterlaluan," Sandara merasa tidak bersalah dengan ucapannya.

"Henry!!" panggil ayah Henry dari area parkir. Henry menoleh dengan jengkel lalu menghela napasnya. "Boram-ah, aku harus pergi, sekali lagi maaf atas perlakuan tidak menyenangkan dari keluargaku. Mianhae," Henry menunduk ke arah Boram. Airmatanya terjatuh lagi.

Boram yang mendekat mengusap kepala yang tertunduk itu. "Jagalah keluargamu Henry-ah, jangan dengarkan omongan Sandara tadi. Aku tahu rasanya tidak punya keluarga kandung, dan aku, tidak ingin kau mengalaminya juga,"

UNDISCLOSED MARRIAGE [PCY ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang