Happy Reading Chingu 😁😁😁
Undisclosed Marriage
Part 24💌💌💌
"Apa maksudmu nona Sandara?" Yujin merubah mimik wajahnya dengan memberikan tatapan polosnya.
Sandara meneliti wajah wanita dibelakangnya lalu beri senyuman manisnya. Baru ditembak begitu saja, ibu temannya itu berubah pada mimik wajahnya tadi dan sekarang berusaha perlihatkan wajah polos. Jika saja bukan karena rasa ingin tahunya sangat tinggi. Mungkin ia tidak akan menjadikan ibunya Boram sebagai tersangka.
Namun, Sandara pernah menemui pimpinan tim dokter yang menangani Soeun yang masih koma di bulan ke 4, dan saat itu Soeun belum juga tersadar. Sandara hanya bertanya berapa lama Soeun akan terus tertidur dan dokter mengatakan Soeun harusnya bisa terbangun, bahkan setelah melahirkan. Dokter itu pernah menduga Soeun seperti dibius total secara terus menerus tapi dugaan itu belum terbukti.
Setelah Boram dan ibunya berdamai lalu ibu temannya itu terus menanyakan kesadaran Soeun dari koma, baru terpikirkan oleh Sandara kemarin bahwa pertanyaan Yujin itu mulai terasa janggal untuk diterima. Belum lagi setelah Yujin buru-buru ke Seoul usai mendengar dari Boram kalau Soeun terbangun. Dugaannya pun semakin kuat.
Bahwa pelakunya, adalah Yujin, ibunya Boram.
"Ahjumma," kata Sandara dengan kembali menghadap setirnya. "Aku rasa mungkin aku sudah salah paham, maaf, kalau aku sudah mencurigaimu,"
Yujin menyandarkan tubuhnya ke jok kursi untuk lebih rilex setelah diberi rasa tegang oleh pertanyaan Sandara tadi. Tidak lama, Boram masuk ke mobil dengan mengeluh. "Kenapa tidak ada yang percaya aku ibu hamil sih," gerutu yeoja itu dengan bersedekap tangan. Bibirnya mengerucut.
"Waeyo?" tanya Sandara.
"Aku pakai alasan kalau aku hamil agar diberi masuk lebih dulu, tapi dia bilang bagaimana bisa gadis kecil sepertiku hamil,"
Sandara tertawa sambil memukul setir. "Mianhae Boram-ah, tapi jujur saja, kalau kita ini bukan teman, aku pun juga tidak percaya, jjincha,"
Boram mendengus kesal. "Ah iya, eomma, apa eomma mau langsung temui Soeun? Dia ada di rumah keluarganya sekarang?"
"Ah tidak usah terburu-buru, besok pun kita bisa menemuinya,"
"Tapi Ahjumma, di rumahnya itu banyak maid dan pengawal loh, ayahnya Soeun buat peraturan baru, bahwa siapapun yang ingin menjenguk Soeun harus diperiksa,"
"Ah, iya benar eomma, pengawasannya sangat ketat, bahkan aku teman baiknya pun ikut diperiksa tasku sama penjaga, lumayan tersinggung sih, tapi itu wajar, ayahnya hanya ingin melindungi putrinya sebagai saksi,"
Sandara ikut mengangguk. "Karena sampai kini pembunuh Hyomin belum ketemu jadinya tersadarnya Soeun jadi sangat berbahaya kan. Ahjumma, kalau kau berkunjung nanti tolong jangan tersinggung ya,"
"Aku tidak akan tersinggung, karena aku bukan pelakunya," sambung Yujin.
"Tentu saja eomma bukan pelakunya," bantah Boram. "Eomma kan sudah tahu dia temanku jadi gak mungkin tega, nee eomma?"
"Yee," Yujin menanggapi dengan memberikan senyumnya. Sandara yang baru menghidupkan mobilnya Henry itu menyunggingkan senyum tipisnya lalu melajukan sedan cokelat yang dikendarainya keluar dari parkir Bandara.
💌💌💌
Sementara itu di waktu malam yang sama Chanyeol masih menghadapi polisi yang menuduhnya sebagai pelaku utama. Ditatapnya polisi muda didepannya dengan tatapan meremehkan.
"Kyujongssi, bukankah anda belajar hukum, menuduh tanpa bukti adalah pelanggaran, apalagi anda adalah polisi terhormat. Aku sangat menyadari bahwa anda berprasangka aku atau Boram adalah pelakunya karena diantara tertuduh yang lain, hanya alibi kami yang lemah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDISCLOSED MARRIAGE [PCY ❤ KSE]
Fanfic[COMPLETE] Chanyeol sangat mencintai istrinya, bahkan melebihi dirinya sendiri. Namun pernikahan yang seharusnya bahagia dan diumumkannya bahkan seluruh dunia perlu tahu, bahwa dirinya bahagia telah menikahi Soeun...... Dengan terpaksa di rahasiaka...