Ini sequel dari ' Berharap Kembali ' jadi gak akan ada sinopsis or prolog dan cerita ini mengandung unsur alur yang sangat lambat dan panjang dalam jangka sehari nya, bisa di bilang juga ini alur yang lama..
Gak akan maksa buat membaca dulu yang 'BK...
Seseorang tengah terduduk dengan sebuah buku novel di tangan nya yang sedang ia baca dan di temani dengan segelas kopi susu di meja kecil yang ada di belakang mansion tersebut, kini hari semakin siang bahkan sudah mau menjelang sore tapi seorang gadis tersebut tetap masih asik dengan dunia nya sendiri membaca novel kesukaan nya hingga..
" Masih betah disini? '' Ucap seorang Pria paruhbaya yang menghampirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Disini udara nya sejuk Yah, Tya suka melihat keindahan di sekitar nya yang begitu cantik dengan di penuhi bunga-bunga cantik '' Jawab nya tanpa menoleh pun ia tau bahwa dia adalah Bayu yang menghampirinya saat ini..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Bunda mu yang menginginkan taman ini di sulap menjadi taman bunga seperti ini '' Bayu ikut duduk dan mengamati sekeliling nya yang masih gak ada yang berubah dari tatanan bunga yang ada disana,
ya,,, dulu Icel lah yang ngotot banget pengen punya taman bunga sendiri dengan berbagai macam bunga yang menurutnya cantik dan indah,
sedangkan Bayu yang kala itu gak bisa menolak semua permintaan nya di karena kan saat itu Icel tengah mengandung buah cinta nya pun dengan segera mengabulkan keinginan nya, bisa di bilang itu ngidam yang pertama dan terakhir yang ia minta pada Bayu dan dengan biaya yang cukup banyak tapi itu semua Bayu gak mempermasalahkan karena selama berumah tangga dengan nya baru kali itu Icel minta dengan uang nya, biasa nya wanita cantik itu selalu pakai uang dari putra nya ketimbang dari nya, selalu Icel tabung dan gak terganggu sama sekali uang yang tiap bulan nya ngalir ia berikan pada rekening istri nya itu,
Dan setiap kali ia bertanya kenapa selalu gak ia ganggu atau pakai saja uang dari nya buat keperluan sehari-hari nya, dan selalu dapat jawaban, Biarkan saja uang yang dari kamu, aku tabung buat mada depan putrimu kelak,. Itulah yang selalu Icel ucapkan..
" Bunga nya sangat indah dengan berbagai warna dan jenis pasti nya ya Yah?! '' Cintya bertanya dengan menutup novel nya dan mulai berdiri berjalan menghampiri taman bunga di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.