Part 26

294 13 0
                                        

Apa tujuan kamu?kalau memang tak mau berjuang,aku mohon padamu untuk biarkan aku pergi dan biarkan hati ini dirapikan oleh seseorang yang pantas.
Jangan kamu buat aku terjebak akan kamu,karena kamu tidak lebih dari rasa yang membuat segalanya tak masuk akal.



Di sebuah kamar apartement terdapat Kanaya yang tengah curhat pada sahabat nya Trissa..

" Jadi hanya segitu kemampuan mu buat memperjuangkan cinta yang akan kau rusak hanya demi ego samata mu? '' Sungguh Trissa merasa jengkel pada sahabatnya itu ketika dia sedari tadi terus berkata ingin pergi dengan jauh nya dari kehidupan Bintang dan menyerah dengan apa yang selama ini telah ia perjuangkan dengan mati-matian hanya dengan alasan klise yang selalu ia dengar dari mulut sahabat nya itu, yaitu tentang kedekatan suami nya dengan sahabat suami nya itu.

" Aku udah sangat lelah Tris, kau terus saja berkata seperti itu karena kau belum mencoba ada di posisi ku, coba kau yang ada di posisi ku saat ini? Ku pastikan kau pun akan bersikap sama seperti ku ''

" Ya tapi kan aku gak akan melakukan hal bodoh seperti mu dengan meninggalkan orang yang kita cintai hanya karena gadis yang kau tarik sendiri berada di kehidupan kalian ''

Damn it.....

Ucapan Trissa seakan bogeman besar yang Kanaya terima saat ini, dan memang benar, diri nya sendiri lah yang mengundang permasalahan di hubungan nya tapi ia sungguh gak menyangka akan berakhir seperti saat ini, ia kira dengan hadir nya gadis itu di hidup Bintang kala sedang di landa stres akibat sepeninggalan mertua nya akan berakibat baik pada nya tapi kenyataan nya meleset dari pemikiran nya yang justru semakin dekat dengan gadis yang membantu suami nya hidup kembali dan menjalankan aktifitas normal, ia harap juga setelah semua nya normal sikap Bintang akan kembali normal seperti saat baru menikah, meski gak ada cinta tapi perhatian dan kekhawatiran Bintang padanya selalu tercurah dan itu membuat Kanaya berucap syukur, tapi kali ini ia harus menelan pil pahit menerima sikap dan sifat dingin dari Bintang yang lebih acuh terhadap nya dan justru terlihat ketergantungan dengan gadis yang ia bawa buat nyembuhin luka Bintang itu..

" Ya.. tapi kan..... ''

" Jangan menanam kan benih orang lain di lahan kita kalau kita gak mau memetik dan mengambil hasil nya '' Pepatah yang di ucapkan Trissa sungguh semakin membuat Kanaya ingin terjun ke jurang yang sangat curam detik ini juga, penyesalan akan timbul di akhir kisah. Dan itu lah gambaran bagi Kanaya saat ini.

" Terus menurut kau apa yang harus aku lakukan sekarang hah?? '' Kanaya bertanya lirih pada Trissa yang sudah gak bisa menahan rasa lelah nya terlalu lama lagi.

" Ambil lah hati suami mu dengan cara yang bisa membuat dia berpaling dari nya, misal kau harus berusaha lebih keras lagi menunjukan jika hadir nya dirimu di perlukan dalam hidup nya, geser lah posisi dia di hati suami mu,aku yakin kau akan bisa menggeser posisi dia dalam hati nya, dan kau jangan terlalu lemah buat menghadapi sikap suami mu,sesekali bersikap sedikit keras tak masalah jika kau perlu kau harus bisa sering mengajak nya bicara,atau kau bisa menyinggung nya soal keturunan,kan setiap lelaki dewasa kaya suami mu pasti akan membutuhkan pewaris dari semua aset nya kelak.. kau paham? ''

" Engga '' Jawab Kanaya dengan menggelengkan kepala nya tanda dia tidak mengerti dengan yang di ucapkan Trissa barusan..

" Ya Tuhan Nay.....! '' Trissa menepuk kening nya dengan jawaban singkat Kanaya dan dengan gampang nya dia menggeleng dengan artian bahwa dia gak memahami sama sekali dengan apa yang ia sudah ucapkan panjang lebar barusan padanya??..... '' Dosa apa hamba ya Tuhan mempunyai sahabat yang polos nya kebangetan '' Lanjut nya dengan menjatuhkan badan nya ke belakang dan menarik selimbut hingga menutupi setengah wajah cantik nya..

Kaulah KebahagiaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang