Ini sequel dari ' Berharap Kembali ' jadi gak akan ada sinopsis or prolog dan cerita ini mengandung unsur alur yang sangat lambat dan panjang dalam jangka sehari nya, bisa di bilang juga ini alur yang lama..
Gak akan maksa buat membaca dulu yang 'BK...
Semua kejadian pasti ada hikmahnya walau hati merasa sulit untuk menerimanya, namun di kesempatan lain semuanya akan indah pada waktu nya.
Setelah selesai bernyanyi dan berpamitan pada seseorang tadi, kini Kanaya memasuki mansion nya dan ia segera menuju ke kamar nya mencari sang suami, mungkin Bintang sudah ada di kamar nya saat ini..
" Mungkin dia lagi di kamar mandi '' Gumam Kanaya ketika membuka pintu kamar nya dan tidak ada orang sama sekali di sana, dan kini Kanaya berjalan kearah kamar mandi,,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Loh, kok gak ada juga '' Lanjut nya ketika berhasil membuka pintu kamar mandi yang emang tidak ada siapa-siapa, terbukti dari awal, memang pintu nya yang tidak terkunci..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Huuuhhhfff,, di ruang kerja nya kali ya? '' dan begitu mengucapkan kata tersebut Kanaya berlalu dan menutup kembali pintu kamar nya menuju ke ruangan yang biasa suami nya berada ketika di kamar tidak ada, yaitu ruang kerja yang terletak agak jauh dari kamar nya.
Dan ternyata semua nya nihil, Kanaya gak berhasil menemukan suami nya, hingga ia mulai menuruni tangga mansion nya,,
" Ah,, maaf, apa kau melihat tuan Mateo pak? '' Ucap Kanaya ketika ia gak sengaja bertemu dengan tukang kebun yang bekerja buat merawat bunga-bunga yang ada di taman mansion ini, bunga-bunga itu peninggalan mendiang mertua nya.
" Maaf nona, kalau saya gak salah liat, tadi beliau sedang di gajebo belakang dekat kolam nona '' Jawab nya sopan dengan agak membungkukan setengah badan nya,
" Oke, terimakasih pak '' Ucap Kanaya yang kembali melanjutkan jalan nya dan......" Ah, ya pak,, jangan panggil nona, panggil nama saja '' Lanjut nya yang kembali membalikan badan nya,
" Gak bisa non, entar kalau tuan tau, saya bisa kena pecat sama beliau '' Ia gak mau bernasib sama dengan teman sebaya nya yang sudah terlebih dahulu di pecat karena kesalahan nya dengan menyebut istri tuan nya dengan sebutan nama saja tanpa embel-embel ' Nona '.
" Sudah lah, gak usah takut, urusan dia biar jadi urusan ku dan Bapak gak usah takut di pecat '' Kanaya yakin, kali ini mungkin Bintang akan sedikit menuruti keinginan nya,
