Friend

5.3K 538 44
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maafkan typo yang bertebaran🙏
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang namja mungil berjalan melewati koridor sekolah dengan senyum full sun khas dirinya. Ia juga menyapa beberapa temannya yang berpapasan dengannya pagi ini. Kadang senyumnya tambah lebar saat ada adik kelasnya yang memuji dirinya yang terlihat ramah dan imut.

"Ya! Lee pabbo Donghyuck!!" teriak seorang namja lain yang terlihat kesal. Lelaki berkulit honey itu menolehkan kepalanya saat merasa namanya di panggil.

Donghyuck menunggu sahabatnya itu sampai mendekat kepadanya.

"Ya! Kenapa kau berteriak pagi- pagi, hah!" keluh Donghyuck, tapi dengan suara yang terbilang cempreng dan keras.

"Kau juga berteriak, bodoh!" seru sahabatnya dan tak lupa pukulan 'manis' di belakang kepala Donghuck, dibalas dengan cengiran tak berdosa oleh Donghyuck.

"Jadi kenapa, Jeno-ya?" tanya Donghyuck sambil memiringkan wajahnya menatap Jeno, sahabatnya.

"Kenapa kau tak menungguku tadi saat berangkat sekolah?" tanya Jeno sambil melipat tangannya di depan dada.

"Oh itu. Aku ada urusan."jawab Donghyuck.

"Urusan mencuri buah di toko Chanyeol ajjushi! Kau membuat uang saku ku berkurang bodoh!" kesal Jeno. Pasalnya ia saat ingin berangkat ia di cegat oleh istri Chanyeol, Baekhyun. Dan menyuruh Jeno untuk membayar buah yang tadi di ambil oleh Donghyuck.

"Kau kan teman baikku, Jeno-ya!" ujar Donghyuck sambil bergelayut manja di lengan Jeno.

"Terserah. Kau bukan temanku bodoh!" kesal Jeno.

"Tentu saja aku bukan temanmu!" pekik Donghyuck sambil melepas tangannya yang tadi menggelayuti lengan Jeno. Tatapan Jeno beralih dan melihat penasaran kearah sahabat kecilnya itu.

"Maksudmu?" tanya Jeno.

"Kau kan kekasihku." canda Donghyuck disertai tawa di akhir lalu berlari menuju ruang kelas, meninggalkan Jeno yang mematung.
Sedetik kemudian Jeno tersadar dan berteriak.

"Ya! Kemari kau, pabbo! Aku tak sudi menjadi pacarmu!"

Jeno segera mengejar Donghyuck, mereka berkejar kejaran dan menjadi tontonan para siswa-siswi.

"Berhenti bodoh!" teriak Jeno lagi. Dan seketika Donghyuck berhenti dan berbalik jalan menuju Jeno.

"Kau yang bodoh! Berhenti memanggilku bodoh!" ketus Donghyuck.

"Ah sudahlah. Aku lelah. Ayo masuk kelas!" ajak Jeno dan disetujui Donghyuck tanpa suara.

Tiba di kelas Donghyuck dan Jeno suasana ruangan itu benar benar seperti pasar. Dengan suara cemprengnya Donghyuck berteriak.

"SELAMAT PAGI SEMUA!!"

Hening sesaat, lalu para penghuni kelas tadi melanjut dengan aktifitas yang tadinya tertunda. Mereka sudah biasa dengan tingkah Donghyuck. Tapi, tetap saja kuping mereka tak terbiasa dengan suara cempreng yang mengalahkan speaker.

"Ya Donghyuck! Bisa tidak kau tak teriak saat masuk kelas!" sahut seorang namja di pojok ruangan.

"Tidak bisa Renjunie sayang~~" jawab Donghyuck sambil memberi wink pada Renjun. Renjun ingin muntah rasanya.

"Semuanya duduk di tempat masing-masing!" perintah seseorang dari pintu masuk. Sontak para siswa kembali ketempat duduknya.

"Donghyuck kenapa kau masih berdiri di situ?" tanya Im seongsangnim heran.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang